BORNEO FC
Pusamania Siapkan Aksi Solidaritas untuk Suporter Sriwijaya FC yang Kena Denda Rp 30 Juta
Suporter Sriwijaya FC kena denda Rp 30 juta dari Komdis PSSI karena memasang spanduk bermotif politik pada laga melawan Persipura Jayapura.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - SUPORTER sepak bola Indonesia kembali diributkan soal sanksi dan denda. Kemarin, Komisi Disiplin PSSI resmi menjatuhi sanksi dan denda kepada pihak Sriwijaya FC.
Hukuman diberikan lantaran suporter Sriwijaya dianggap memasang spanduk bermotif politik pada laga melawan Persipura Jayapura, Minggu 30 Juli 2017 di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
Aksi tersebut berbuah denda kepada, manajemen Sriwijaya sebesar 30 juta Rupiah. Sanksi dan denda PSSI itu memantik suara suporter klub lain. Salah satu sulorter yang tidak sepakat dengan sanksi tersebut adalah Pusamania, suporter Borneo FC.
Sekjen Pusamania, Fauzan mengatakan pihaknya siap menggelar aksi solidaritas dengan cara mengirim petisi ke PSSI terkait aksi kemanusiaan yang dilakukan suporter Sriwijaya FC.
"Kami sudah dengar beritanya. Tapi belum berkomunikasi dengan Singa Manja (suporter Sriwijaya FC). Tapi kalau ada gerakan suporter untuk berkirim surat ke PSSI meminta menganulir hukuman itu, kami pun siap ikut. Ya semacam petisi lah," ucapnya dengan nada tegas kepada Tribunkaltim di Samarinda, Senin (7/8).
Ia menilai tindakan suporter Sriwijaya yang membentuk koreografi bendera Palestina murni karena solidaritas kemanusiaan. Bahkan kreativitas serupa juga dilakukan oleh sejumlah suporter di Indonesia yang turut peduli dengan Palestina. "Tidak ada sama sekali sentimen agama atau politik, ini murni kemanusiaan," tegasnya.
Fauzan menyayangkan sikap PSSI yang kadung memberi sanksi terhadap kreativitas suporter. Ia juga kecewa karena selama ini PSSI menjatuhkan hukuman tanpa ada pembelaan. "Ini juga yang selalu kami sesalkan, kenapa menjatuhkan hukuman sepihak begitu. Tak pernah kami para suporter diberi ruang pembelaan," ungkapnya.
Ia berharap PSSI peka membaca situasi dan kreativitas suporter, sehingga tidak menggunakan persepsi sepihak dalam menjatuhkan hukuman terhadap suporter.(*)