Misterius, 3 Pangeran Arab Saudi Hilang Mendadak, Kemana Mereka?

Dalam dua tahun terakhir, tiga pangeran Saudi yang tinggal di Eropa menghilang.

BBC
Tiga pangeran dari Arab Saudi yang dilaporkan hilang. 

Wakil menteri menjawab dengan meyakinkan: "Mereka tidak akan menyentuh Anda, saya adalah saudara Anda."

"Tidak, itu semua kiriman Anda," kata Turki. "Kementerian Dalam Negeri mengirimi surat-surat itu."

Turki terus menerbitkan video sampai Juli 2015. Kemudian, beberapa saat kemudian, dia menghilang.

"Dia menelepon saya setiap satu atau dua bulan," kata seorang temannya, blogger dan aktivis Wael al-Khalaf.

"Lalu dia menghilang selama empat atau lima bulan, dan saya curiga. Kemudian saya mendengar dari seorang perwira tinggi di kerajaan bahwa Turki bin Bandar ada bersama mereka. Jadi mereka menangkapnya: dia telah diculik."

Setelah lama mencari berita tentang Turki, saya menemukan sebuah artikel di surat kabar Maroko, yang mengatakan bahwa dia baru saja akan kembali ke Prancis setelah melakukan kunjungan ke Maroko, saat dia ditangkap dan ditahan. Kemudian, menyusul permintaan dari pihak berwenang Saudi, dia dideportasi dengan persetujuan pengadilan Maroko.

Kami tidak tahu pasti apa yang terjadi pada Turki bin Bandar, tapi sebelum dia menghilang dia menyerahkan sebuah salinan dari sebuah buku yang dia tulis kepada temannya.

Di buku itu ia menambahkan catatan yang bagai nubuat.

"Wael yang baik, pernyataan ini tidak boleh dibagikan kecuali jika saya diculik atau dibunuh, saya tahu saya akan diculik atau mereka akan membunuh saya, saya juga tahu bagaimana mereka melanggar hak-hak saya dan hak-hak orang Saudi."

Pada waktu yang hampir sama dengan hilangnya Pangeran Turki, seorang pangeran Saudi lain, Saud bin Saif al-Nasr, yang senang dengan kehidupan kasino dan hotel mewah Eropa, menjalani pengalaman yang sama.

Pada tahun 2014, Saud mulai bercuit dengan nada kritis terhadap monarki Saudi,

Ia menyerukan dilakukannya tuntutan terhadap pejabat Saudi yang turut mendukung penggulingan Presiden Mesir Mohamad Morsi tahun sebelumnya.

Dan, pada September 2015, Saud berbuat lebih jauh lagi.

Setelah seorang pangeran Saudi menulis dua surat secara anonim yang menyerukan dilakukannya kudeta untuk menggulingkan Raja Salman, Saud secara terbuka mendukung mereka - satu-satunya keluarga kerajaan yang bersikap seperti itu secara terbuka. Ini sama saja dengan pengkhianatan, dan mungkin itulah yang menyegel nasibnya.

Sekarang nasib Pangeran Saud sama dengan Pangeran Turki, yang dipenjara ... Satu-satunya takdir mereka adalah penjara bawah tanah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved