HUT Kemerdekaan RI

Fakta Menarik si Pembunuh 200 Orang yang Jadi Paskibra di HUT ke-72 RI, Lihat Aksinya Berikut

Berkaitan dengan momen tersebut, sejumlah instansi menggelar upacara bendera untuk memperingati detik-detik proklamasi pada Kamis pagi.

istimewa
Umar Patek mengibarkan bendera merah putih saat peringatan Harkitnas di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 2015. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kamis (17/8/2017) menjadi hari yang bersejarah bagi warga Indonesia.

Pasalnya, tepat hari ini, Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaan ke-72.

Berkaitan dengan momen tersebut, sejumlah instansi menggelar upacara bendera untuk memperingati detik-detik proklamasi pada Kamis pagi.

Baca: Inilah Momen Unik di HUT ke-72 Kemerdekaan RI, Nomor 8 Bikin Salut

Upacara bendera pun digelar di Lapas Klas 1 Surabaya.

Dalam upacara yang digelar di Porong, Sidoarjo tersebut, sejumlah napi memperingati detik-detik proklamasi.

Umar Patek (membawa bendera) saat menjadi Paskibra di Lapas Klas I Surabaya, Porong, Sidoarjo, Kamis (17/8/2017).
Umar Patek (membawa bendera) saat menjadi Paskibra di Lapas Klas I Surabaya, Porong, Sidoarjo, Kamis (17/8/2017). (TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT TORIK)

Baca: Foto-foto Dramatis yang Bikin Respek, Meski Diterjang Musibah Mereka Tetap Kibarkan Merah Putih

Menariknya, dalam momen tersebut napi ambil bagian sebagai petugas upacara.

Masih ingat kasus bom Bali I?

Masih ingat pula dengan Umar Patek alias Umar Kecil Hisyam bin Alizein?

Dialah salah satu komplotan teroris, pelaku peledakan bom yang menewaskan lebih dari 200 orang tersebut.

Kini ia masih berstatus terpidana, proses menjalani 20 tahun penjara kasus terorisme.

Baca: Pernah Bikin Heboh Bunuh 202 Orang, Kini Terpidana itu Bersiap Kibarkan Merah Putih

Adapun, satu napi yang didakwa sebagai teroris bom Bali I, Hisyam bin Alizein alias Umar Patek, juga turut ambil bagian dalam acara tersebut.

Tak tanggung-tanggung, Umar bahkan berperan sebagai pengibar bendera dalam kesempatan itu.

Di sisi lain, sejumlah fakta berkaitan dengan kejadian ini pun terkuak.

Dihimpun TribunWow.com, berikut ulasannya:

1. Umar ajukan diri jadi pengibar bendera

Ide agar Umar Patek menjadi bagian dari tim pengibar bendera ternyata datang dari dirinya sendiri.

Demikian seperti yang disampaikan oleh Kepala Biro Humas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Lilik Bambang.

"Bukan karena paksaan atau tekanan dari pihak tertentu. Melainkan murni dari keinginan sendiri Umar Patek," ujar Lilik mellui keterangan tertulis, Rabu (16/8/2017), sebagaimana dikutip dari Tribun Jatim.

2. Bukan pengalaman pertama

Dijelaskan Lilik lebih lanjut, Umar baru pertama kali berperan sebagai pengibar bendera dalam upacara HUT Kemerdekaan RI.

Meski begitu, ini bukan kali pertama bagi Umar untuk menjadi pengibar bendera.

Pelaku terorisme bom Bali, Umar Patek (baju putih) mengikuti upacara peringatan hari Pancasila di Lapas Klas 1 Porong pada Kamis (1/6/2017)
Pelaku terorisme bom Bali, Umar Patek (baju putih) mengikuti upacara peringatan hari Pancasila di Lapas Klas 1 Porong pada Kamis (1/6/2017) (TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT THORIQ)

Pada 2015 lalu, ia berkesempatan menjadi petugas upacara pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

"Umar bersedia ikut menjadi petugas upacara Kemerdekaan Indonesia menunjukan upaya proses pembinaan terhadap WBP (warga binaan pemasyarakatan) di Lapas Porong oleh petugas Pemasyarakatan berjalan dengan baik," kata Lilik.

3. Dilatih mantan TNI

Sebagaimana diberitakan Tribun Jatim sebelum turun langsung menjadi petugas upacara, Umar pun berlatih secara intens.

Ia bahkan dilatih secara khusus oleh Suud Rusli.

Suud adalah mantan marinir yang menjadi terpidana mati kasus pembunuhan Bos Asaba, Boedyharto Angsono, dan pengawalnya, Edy Siyep.

Umar Patek mengenakan seragam paskibraka usai mengibarkan bendera pada peringatan kemerdekaan RI di Lapas Klas 1 Surabaya, Porong Sidoarjo hari Kamis (17/8/2017)
Umar Patek mengenakan seragam paskibraka usai mengibarkan bendera pada peringatan kemerdekaan RI di Lapas Klas 1 Surabaya, Porong Sidoarjo hari Kamis (17/8/2017) (TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT THORIQ)

Dia juga membina warga binaan lain di Lapas Porong karena memiliki skill baris-berbaris dalam upacara.

"Petugas Lapas Porong meminta kepada Suud Rusli untuk mengajarkan tata cara penaikan bendera kepada Umar Patek," jelasnya.

4. Berjalan lancar

Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Lapas Kelas 1 Surabaya dipimpin langsung oleh Kepala Lapas, Riyanto.

Pantauan Tribun Jatim pada momen tersebut Riyanto mengenakan busana adat Jawa Timur.

Sementara itu, dalam rekaman video yang beredar tampak upacara berlangsung khidmat dan lancar.

Umar Patek yang menjadi otak pengeboman di Bali beberapa tahun silam pun terlihat berhasil mengibarkan bendera bersama beberapa napi yang lain.

5. Bangga

Berkaitan dengan momen HUT Kemerdekaan RI, Umar Patek mengaku senang bisa ambil bagian dalam upacara bendera di Lapas Kelas 1 Surabaya.

"Saya sangat senang karena bisa terus dipercaya menjadi Paskibra di sini (Lapas)," ungkap Umar Patek, Kamis (17/8/2017).

Dalam kesempatan yang sama, Umar mengatakan dirinya membutuhkan waktu seminggu untuk berlatih mengibarkan bendera.

Selain itu, berkaitan dengan momen kemerdekaan RI, Umar mengatakan harapannya agar masyarakat Indonesia tak berpikir radikal.

Umar berkata secara tegas, Islam tidak mengajarkan sikap terorisme.

"Karena pengrusakan itu tidak sesuai dengan syariat Islam," imbuh Umat Patek usai mengibarkan bendera merah putih pada Kamis (17/8/2017), sebagaimana diberitakan Tribun Jatim. (TribunWow.com/Dhika Intan)

Artikel ini telah tayang di Tribun Wow dengan judul, "Fakta Menarik Teroris Umar Patek Jadi Paskibra di HUT RI, Simak Aksinya di Video No 4!"
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved