Viral di Medsos

Terungkap Ini Identitas Anggota TNI yang Viral Panjat Tiang Memperbaiki Tali Pengait

Beberapa hari belakangan ini, viral kabar tentang aksi seorang anggota TNI yang dengan cekatan memanjat tiang bendera.

istimewa
Cuplikan adegan saat seorang anggota TNI memanjat tiang bendera 

TRIBUNKALTIM.CO - Beberapa hari belakangan ini, viral kabar tentang aksi seorang anggota TNI yang dengan cekatan memanjat tiang bendera.

Ini dilakukan karena tali bendera ternyata tak sengaja tertarik sebelum dikaitkan ke bendera.

Alhasil, tali pengait itu pun tak bisa turun alias tersangkut di ujung tiang bendera.

Baca: Inilah Fakta Seputar Tilang yang Perlu Kamu Tahu, Begini Ancaman Bila Main Damai dengan Polisi

Seorang anggota TNI kemudian terlihat memanjat tiang bendera tersebut.

Kemudian berhasil menarik kembali tali yang tersangkut tersebut.

Serangan Fajar TNI AD_2
Serangan Fajar TNI AD_2 (TWITTER TNI AD)

Baca: Curhatan Wulan Wanita yang Dikabarkan Istri Siri Opick, Isinya Ada Tentang Takdir Bikin Seram

Aksinya menuai pujian dari ribuan warganet.

Videonya menyebar baik itu di facebook maupun instagram. Sebagian besar warganet menyanjung aksi tersebut.

Video :

"Terharu.... Love TNI... Indonesia Jaya... NKRI HARGA MATI.. BHINEKA TUNGGAL IKA," tulis tomysulistiono mengomentari video tersebut.

Komentar serupa disampaikan gugumsaptagumbira, "Mantap jiwa.. NKRI harga mati.. Bravo.. Tni benteng negara.." tulisnya.

"Dari cara memanjatnya sja sudah terlatih memang hebat TNI," timpal chandra_pram.

Beberapa hari setelah kabar itu meluas, kini terungkap identitas anggota TNI tersebut.

Berdasarkan informasi yang diunggah akun Darmawan 'redberret' S pada Senin (21/8/2017) diketahui anggota TNI itu bernama Serda Suyono anggota Koramil 02/kaliori Kodim 0720/Rbg.

Ia merupakan Babinsa desa Sidomulyo, Kecamatan Kaliori, Rembang.

Identitas anggota TNI:

Artikel ini telah tayang di Tribun Jogja dengan judul, "Ternyata Inilah Identitas Anggota TNI yang Disanjung Ribuan Netizen"

Anggota Paskibra Kesurupan

Sebanyak 12 anggota Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat, pingsan bahkan satu diantaranya mengalami kesurupan setelah gagal mengibarkan bendera peringatan HUT RI ke-72, pada Kamis (17/8/2017).

Kejadian bermula, saat upacara peringatan HUT RI ke-72 dilaksanakan dan Paskibra akan menjalankan tugas mengibarkan bendera.

Tidak diduga terjadi kesalahan teknis.

Baca: Bawa Tim Beregu Indonesia Raih Emas, Warganet Ucapkan Terima Kasih pada Ihsan Maulana

Bendera tidak dapat dikibarkan karena penggerek tali di tiang bendera tidak berfungsi.

Menurut Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman pada Kamis (17/8/2017), terjadi karena kendala non teknis.

Ia mengatakan sehari sebelum kejadian, ketika Paskibra melakukan geladi bersih tidak terdapat kendala sama sekali.

”Karena kendala non-teknis itu, para paskibraka tidak bisa mengibarkan bendera. Tapi, sehari sebelum kejadian, ketika dilakukan gladi bersih tidak ada kendala sama sekali,” kata Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman, Kamis 17 Agustus 2017.

Berdasarkan informasi, sebelum upacara berlangsung tiang bendera dipindahkan oleh penyelenggara agar berada di tengah lapangan.

Saat hari pelaksanaan upacara, tiang pun berfungsi secara normal.

Namun, saat prosesi pengibaran dilakukan, tiang bermasalah, sehingga upacara pengibaran bendera urung dilakukan.

Hal tersebut menyebabkan belasan Paskibraka menangis histeris, pingsan, bahkan kesurupan saat upacara berlangsung.

”Para paskibraka sampai harus dirawat di RSUD Pagelaran. Dari 12 orang, salah satunya kesurupan. Mungkin karena beban pikiran setelah tidak bisa melaksanakan tugas dengan maksimal,” kata Herman.

Seluruh anggota Paskibra yang pingsan sudah mulai pulih dan diperbolehkan pulang.

Namun, beberapa dari anggota Paskibra masih perlu dirawat karena mengalami sesak napas.

Herman mengatakan, Camat Cibeber juga sudah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh peserta upacara yang hadir.

Camat Cibeber menyampaikan kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi semua pihak agar ke depannya tidak terjadi kasus serupa.

Ketua Purnamasari raja Kabupaten Cianjur, Ridwan Hadikusumah mengatakan, wajar jika anggota Paskibra sedih.

Menurutnya, persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari dan kesalahan belum tentu berada pada anggota Pengibar Bendera.

”Pengibaran bendera itu tentu menjadi sesuatu yang sakral, wajar kalau sangat sedih,” katanya.

Ia berharap ke depannya perlu ada persiapan yang lebih matang untuk seluruh pihak untuk mengantisipasi kendala teknis maupun nonteknis.

"Pemerintah juga dapat memberikan fasilitas yang lebih baik lagi," tambahnya.

Ia juga menitipkan pesan agar anggota Paskibra Kecamatan Pagelaran untuk tetap semangat dan lebih baik lagi untuk ke depan. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved