Viral di Medsos

Anggota DPRD Ini Dapat Perlakuan Kasar dari Petugas Imigrasi Malaysia, Simak Kisahnya Mengaduk Emosi

Ratna Sitepu menceritakan bagaimana pengalaman buruknya ketika akan memasuki Malaysia. Petugas menunjuk wajahnya dan berkata kasar

Facebook
Ratna Sitepu 

Ratna dikira ingin kabur tanpa menyelesaikan urusan administrasi di bagian imigrasi.

Sontak seorang petugas imigrasi pria naik pitam dan langsung meneriaki Ratna, berikut percakapannya.

"Heii.. heeii!! Mau kemana....?"
Dengan nafas tersenggal saya menunjuk bus sy di dlm.
" ngambil bag pak, ketinggalan di bus.."
" pasport mana..?"

" ada sm ibu azizah di dalam. Beliau suruh saya ambil bag dan balik lagi..." jawab saya. Kakak dan keponakan berhasil mengambil ransel dan menyerahkan kepada saya
" lain x jangan lari2 gitu. Kami pikir you nak melarikan diri.."
" yaa.. namanya busnya jalan pak.. kalau parkir saya enggak ngejar. Maaf ya pak, maklum ini baru pertama x kami baik bus." Jawab saya meminta maaf. 2 org petugas imigrasi mengawal kami kembali ke dalam. Saya kembali ke loket bu azizah. Sempat di tanya
" kerja di malaysia?"

" enggak bu.. saya kerja di Medan" dia membolak balik pasport saya.
Setelah selesai nge-cap, saya berjalan ke arah custom. Ada sekitar 7 loket disitu. Di loket paling pojok,kakak dan keponakan masih tertahan

" kutunggu di depan." bisik saya melambaikan tangan. Kakak saya mengangguk dan tersenyum lebar.
Eh tiba2 petugas imigrasi di depannya menggebrak meja dan berseru,
" kau pikir ini lakon kah!! Kenapa kau ketawa2..?" Saya yang mendengar sampai kaget dan berhenti. Kakak saya bengong, menatap saya seakan minta bantuan. Eh petugas balik badan dan menunjuk saya
" kau keluar...! Keluaar!"

Waah... dagu saya terangkat tegak. Saya mndekatinya dan berkata
" bapak mohon maaf, ini pertama x kami naik bus. Jadi tadi tidak paham bahwa bag harus dibawa.."
Dia berdiri. " aku cakap kau pigi keluar! Kau dengar tidak!" Dia berdiri berkacak pinggang, jarinya menunjuk muka saya. Saya menatapnya tajam, berdiri tegak.

" ya pak, saya mohon maaf.. saya dengar.."
Eh, dia membuang pasport kakak saya dan berteriak.
" saya tak akan layan kau orang! Sampai lagi kau org tunggu sini. Mau apa,, haa...!!?!!" Dia keluar dari loketnya. Berjalan masuk. waahh, darah militer saya mulai panas. Saya ikuti dia dan dia balik badan. " kau dengar tidak aku cakap apaaa!! Kau keluar! Haaa! " dia menatap saya emosi. tangannya terkepal menunjuk saya. Beberapa temannya dtg mengerumuni. Ada yang menyeletuk
" iya dia orang tak punya tiket balik medan."

Mendapatkan perlakuan kasar seperti itu membuat Ratna naik pitam, namun lantaran berada di negara orang lain ia pun mencoba untuk tetap tenang.

Wanita yang diketahui merupakan anggota DPRD Kota Medan dari fraksi Hanura ini pun akhirnya mengungkapkan identitasnya ke petugas.

"Anda dr td marah2 trs, skrg izinkan saya bicara. Saya Ratna Sitepu. Saya 'DUN' di Kota Medan. Kami dtg ke malaysia ini bukan utk mencuri uang di negara Anda. Kami dtg justru mau menyumbang uang utk negara anda. Lha kenapa kalian melayani kami spt ini" saya letakkan pasport saya diatas meja.

" coba anda cek pasport saya, cek nama saya di google. Apa kalian pikir sy kriminal? Dr td saya sangat sangat sabar di bentak bentak begitu. Kalau kalian org malaysia dtg ke Indonesia, kami layani kalian ramah dan sopan,bukan spt kalian yg kasar begini. " mata saya mulai panas. Dia diam, mungkin kaget juga. Rekannya yg lain bungkam. Saya sangat marah. Saya merasa dijebak mereka. Dijadikan bulan bulanan dan cemoohan pengusir kantuk mereka di tgh mlm.

Apa begini mereka memperlakukan saudara sadara saya yang lain?
" tak apa anda tak mau layan kami, kembalikan pasport kakak saya. Kl yg lain pun tak mau melayani, saya laporkan kejadian ini. Saya akan bikin aduan. Kalian punya CCTV kan? "

Usai Ratna mengancam ingin mengusut permasalahan ini ke arah yang serius, petugas imigrasi itu pun kemudian terdiam dan terbata-bata.

"Ibu... ibuu jangan marah marah... enjoy your time di Malaysia," ujar seorang petugas imigrasi yang kemudian berubah bersikap ramah.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved