Gagal Bersinar di SEA Games, Atlet Blak-blakan soal Pelitnya Pemerintah, Uang Saku Tak Cair
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi, pun meminta maaf atas pencairan anggaran yang selalu molor.
Baca juga:
Tak Ada Gunanya Lagi Beruding, AS Bahkan Diperas Bayar, Trump Mulai Frustasi Terhadap Kim Jong Un
Mengharukan, Bocah ini RelakanTabungannya Untuk Beli Drone Demi Beli Hewan Kurban
Setelah 44 Tahun, Indonesia Bakal Kuasai 51% Saham Freeport, Tapi Kenapa Operatornya Tetap AS?
Direktur Keuangan Rumah Sakit Kena OTT KPK di Balikpapan
Enam Negara Fokus Pencarian Yingluck
Sedang Berkendara, Atlet Sebugar Iron Man Bisa Terserang Jantung, Sebaiknya Anda pun Waspada
Pengadilan India Tetapkan Taj Mahal Sebuah Makam Muslim, Bukan Kuil Sebagaimana Klaim Umat Hindu
Keluhan serupa juga diungkapkan Eko Yuli.
Peraih satu perak SEA Games 2017 itu hingga kini menyebut uang akomodasi untuk para atlet angkat besi tak kunjung cair.
Manajernya juga harus memutar otak untuk membeli vitamin dan suplemen.
"Manajer mengusulkan ke Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) dan Kemenpora, tapi tidak ada tanggapan. Kalau pun ada, kami diberi yang bukan selayaknya untuk atlet angkat besi, tapi vitamin untuk orang awam," ujar Eko kepada BBC Indonesia.
Eko mengikuti SEA Games sejak 2007.
Dalam lima keikutsertaannya, Eko meraih empat emas dan satu perak.
Eko juga telah berlomba di dua Asian Games (dua perunggu) dan tiga Olimpiade (satu perak, dua perunggu).