Gagal Bersinar di SEA Games, Atlet Blak-blakan soal Pelitnya Pemerintah, Uang Saku Tak Cair

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi, pun meminta maaf atas pencairan anggaran yang selalu molor.

DOK KEMENPORA RI
Atlet sepak takraw Indonesia pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/8/2017) menangis dibuat kesal oleh keputusan wasit. Mereka merasa dicurangi. 

Baca juga:

Tak Ada Gunanya Lagi Beruding, AS Bahkan Diperas Bayar, Trump Mulai Frustasi Terhadap Kim Jong Un

Mengharukan, Bocah ini RelakanTabungannya Untuk Beli Drone Demi Beli Hewan Kurban

Setelah 44 Tahun, Indonesia Bakal Kuasai 51% Saham Freeport, Tapi Kenapa Operatornya Tetap AS?

Direktur Keuangan Rumah Sakit Kena OTT KPK di Balikpapan

Enam Negara Fokus Pencarian Yingluck

Sedang Berkendara, Atlet Sebugar Iron Man Bisa Terserang Jantung, Sebaiknya Anda pun Waspada

Pengadilan India Tetapkan Taj Mahal Sebuah Makam Muslim, Bukan Kuil Sebagaimana Klaim Umat Hindu

Keluhan serupa juga diungkapkan Eko Yuli.

Peraih satu perak SEA Games 2017 itu hingga kini menyebut uang akomodasi untuk para atlet angkat besi tak kunjung cair.

Manajernya juga harus memutar otak untuk membeli vitamin dan suplemen.

"Manajer mengusulkan ke Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) dan Kemenpora, tapi tidak ada tanggapan. Kalau pun ada, kami diberi yang bukan selayaknya untuk atlet angkat besi, tapi vitamin untuk orang awam," ujar Eko kepada BBC Indonesia.

Eko mengikuti SEA Games sejak 2007.

Dalam lima keikutsertaannya, Eko meraih empat emas dan satu perak.

Eko juga telah berlomba di dua Asian Games (dua perunggu) dan tiga Olimpiade (satu perak, dua perunggu).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved