Wartawan Ini Menyamar Jadi Pasien di Rumah Sakit Jiwa, Apa yang Ia Temukan Sangat Mengerikan!
Selama tahun 1900-an, rumah sakit bagi penderita gangguan jiwa bagaikan neraka bagi pasiennya.
Wanita hanya boleh tinggal di rumah, mengurus suami dan anak, lalu mengerjakan pekerjaan rumahan seperti menjahit, memasak, atau menyiram bunga.
Baca: Meski Sudah 20 Tahun Berlalu, Rakyat Inggris Belum Lupakan Kematian Putri Diana

Baca: Kendall Jenner Absen Berlenggok di Victorias Secret Fashion Show 2017, Akibat Hal Ini
Seaman yang dibesarkan di Pennsylvania pada saat itu menjabat sebagai aktivis suara wanita, menulis dan mengungkap pelanggaran hak-hak untuk perempuan.
Meskipun pada saat itu perembuat tidak boleh berkarir, Seaman bisa menjadi wartawan setelah ia menulis surat yang ditujukan kepada editor.
Ia mengkritik kolom tertentu di harian Pittsburg Dispatch yang berjudul "What Girls Are Good For" atau apasih gunanya seorang wanita?

Baca: Beda Gaya Potong Daging Kurban Nikita Willy vs Ayu Ting Ting Ini Diperdebatkan Netizen, Kenapa Ya?
Setelah membaca keluhannya, editor Pittsburg Dispatch, Goerge Madden sangat terkesan dan menawarkan kepada Seaman untuk bergabung dengan timnya.
Seaman yang bermimpi bisa berkarir dan membantu ibu serta 14 saudaranya lalu menerima tawaran pekerjaan itu.
Madden kemudian memberinya nama pena Nellie Bly.
Tugas pertamanya sebagai jurnalis adalah menulis tentang isu hak-hak perempuan.
Baca: Petahana Angelina Markel Ditantang Martin Schulz Dari Kubu SPD Dalam Pemilu Jerman 2017

Baca: Keluarga Besar Syahrini Pamer Seragam saat Idul Adha, Cetar Banget Cyiiin
Seaman telah menulis beberapa artikel investigasi dan pemaparan perusahaan yang melanggar hak karyawan perempuan.
Setelah bertahun-tahun bekerja di Pittsburg, editornya menugaskan dia menulis tentang topik yang banyak disukai wanita seperti memasak, tips berkebun dan kegiatan rumah lainnya.