Wartawan Ini Menyamar Jadi Pasien di Rumah Sakit Jiwa, Apa yang Ia Temukan Sangat Mengerikan!
Selama tahun 1900-an, rumah sakit bagi penderita gangguan jiwa bagaikan neraka bagi pasiennya.
Hingga akhirnya, Seaman memutuskan berhenti bekerja dan pindah ke New York.
Baca: Alhamdulillah, Cita-cita Mulia Almarhum Olga Syahputra Akhirnya Tercapai
Setalah menganggur selama empat bulan, ia mendapat pekerjaan di surat kabar New York World.
Tugas pertamanya adalah mengungkap rumor pelanggaran di rumah sakit jiwa wanita selama 10 hari.
Dia mengambil tantangan itu dan berpura-pura sakit jiwa.
Selama 10 hari di sana, ia mengalamai pengalaman yang sangat luar biasa.
Baca: Biar Nggak Mabuk Daging, Yuk Variasikan Menu Hari Raya Kurban dengan Sop Sayuran yang Segar Ini
Ia secara menegaskan rumor pasien yang disiksa itu benar.
Mereka dipukuli, diikat selama dua jam, dihukum, dan dimandikan dengan air es.
Pasien juga diberikan fasilitas mengerikan berupa kamar kotor dan makanan yang tidak sehat.
Situasi di rumah sakit itu memang benar-benar gila.
Baca: Piala Dunia 2018 Terancam Tanpa Messi dan Robben

Seaman juga menemukan fakta bahwa wanita yang dimasukkan ke rumah sakit ini tidak benar-benar gila.
Mereka hanya suka mengunci diri, dikucilkan karena miskin, dan tidak bisa berbahasa inggris.
Setelah 10 hari berpura-pura menjadi gila, kuasa hukum dari media tempat ia bekerja datang untuk menjemput Seaman.