Lagi, Wanita Ini Ungkap Kisah Berbeda Setelah Menyusup ke Ayopoligami.com, Ada Kata-kata 'Jorok'!
Pembuat aplikasi ini menggunakan ilustrasi gambar kartun seorang pria berjanggut yang diapit empat perempuan berhijab.
TRIBUNKALTIM.CO - Netizen Indonesia dihebohkan dengan munculnya aplikasi Ayopoligami.com.
Dalam penjelasan di Playstore, Ayopoligami.com adalah platform yang berusaha untuk mempertemukan pengguna prianya dengan wanita yang bersedia membuat "keluarga besar" dari satu suami.
Pembuat aplikasi ini menggunakan ilustrasi gambar kartun seorang pria berjanggut yang diapit empat perempuan berhijab. Dengan sepasang anak laki-laki dan perempuan berdiri di depannya.
Sudah ribuan orang yang mengunduh aplikasi ini.
Salah satunya adalah pemilik akun Twitter @adeirra.
Baca: Mana Mobilnya? Diduga Ini Isi Rekaman Pertengkaran AM dan Istrinya PNS Cantik Sebelum Dibunuh
Dalam kultwit-nya, perempuan yang mengaku tinggal di Jakarta ini mengungkapkan alasannya mengunduh aplikasi yang tak berbayar itu.
Adeirra mengaku penasaran dengan aplikasi itu setelah membaca artikel berjudul "Dua Hari Menjajal Aplikasi Poligami dan Ini yang Saya Temukan".
Adeirra pun menceritakan pengalamannya berinteraksi di aplikasi tersebut.
Di aplikasi itu ia tak menggunakan nama asli, melainkan nama samaran.
"Saya daftar dengan nama islami, Ainuha Suraiya. Yang menurut Google artinya adalah Perempuan dgn mata bercahaya. Teman saya bilang: senter,” ungkapnya.
Baca: Si Cantik Mesin Pembunuh yang Bikin ISIS Ketar-ketir hingga Umumkan Sayembara Rp 13 Miliar
Pada foto profilnya, dia juga tak berpenampilan terbuka seperti aslinya, melainkan memakai penutup wajah yang mirip cadar.
Salah satu fakta yang mengejutkan Adeirra adalah ternyata pengguna aplikasi ini lebih banyak wanita dibanding pria.
“Waktu baca Magdalene, reporter bilang kalau di apps terlihat peminatnya jauh lebih banyak pria dibandingkan wanita, saat saya masuk..berbeda.”
“Peminat wanitanya cukup banyak. Seperti terlihat di bawah ini. Hampir seimbang dengan laki2nya. Di dalamnya... termasuk saya juga loooh.”
“Dan kalau diliat2, wajah2nya lumayan cantik2. Ada bbrp yang memakai cadar seperti saya, banyak juga yang terang2an memperlihatkan wajahnya.”
“Sebagian besar memakai jilbab atau cadar, tapi ada juga yang membiarkan rambutnya terlihat dan bahkan ada juga yang pakai foto setan jadi2an”.
Baca: Pesta Pernikahan Berdarah, Tamu Undangan Tiba-tiba Tewas Mengenaskan Gegara Prosesi Aneh
Adderia kemudian menceritakan lebih jauh tentang pengalaman di aplikasi chat itu.
Dan ketika baru masuk ia langsung dikunjungi 15 pengguna dengan berbagai karakter.
“Dari sekitar 15 percakapan yg masuk, ada 3 kategori.sopan, delusional dan pervert. Untuk yg lumayan sopan”.
Wanita inipun memperlihatkan sejumlah screenshoot chat pengguna lelaki yang nakal.
Akun-akun itu menggodanya dengan teramat vulgar bahkan kata-katanya terkesan jorok.
Walau demikian ia mencoba menanggapi chat-chat mesum itu dengan tenang.
“Saya tanya alasan poligami. Katanya 'daripada saya nakal'. I almost choked myself. Apalagi dia ternyata tdk menutup kemungkinan istri ke-3,” tulisnya.
“Pervertians ini ga suka basa-basi. lgsg masuk dgn pertanyaan yg seksual. Tp sekali lagi, Ainuha Suraiya a/ perempuan mata bercahaya yg sopan”.
Isi Percakapan yang Bikin Mual
Sebelumnya kisah penyamaran di aplikasi ayopoligami.com juga viral setelah dikisahkan oleh Deni Kiswandi di jejaring Facebook.
Dalam postingannya 27 Agustus 2017, Deni membagikan 15 foto screenshoot hasil percakapan seorang kawannya di aplikasi tersebut.

Baca: Adit si Penjual Es Banjir Empati, Dinas Sosial Malah Ungkap Fakta Mengejutkan
Percakapan itu sukses berkat menyamar sebagai perempuan.
Dikisahkan bahwa kawannya masuk ke aplikasi tersebut melalui akun palsu.
Tak disangka, dalam sekejap ia 'diburu' para lelaki yang berhasrat untuk poligami.
Lantas ia benar-benar syok setelah melakukan percakapan dengan sejumlah lelaki tersebut.
Berikut kisahnya:
"baru2 ini heboh ada aplikasi poligami, teman saya (perempuan & sudah menikah)mungkin penasaran mencoba berpetualang disana, tentu tujuannya bukan buat poliandri hehe. dan ini adalah pengalaman beliau:
Poligami buat saya adalah praktek berat yang seharusnya dipahami oleh laki-laki sebagai sesuatu yang juga berat, sebab ia berkaitan dengan tanggungjawab tambahan. Bukan sekedar mengulangi ijab kabul dengan pasangan yang berbeda.
Dan semua itu buyar saat sebuah tulisan mampir ke dinding sosmed saya.
Seorang perempuan menuliskan petualangannya menelusuri sebuah app selama dua hari. Aplikasi ayo poligami.
APAAAAAA??? Poligami ada aplikasinya??!??
Yes, that was my first reaction. Seandainya saya Kajol di film Bollywood, pastilah teriakan saya sudah disertai hujan badai.
Iseng saya cari aplikasinya. Eh ada! Tapi tentu saja saya tidak bisa masuk tanpa akun.
Akhirnya, saya buat email palsu dan akun palsu. Saya ingin tahu mengenai aplikasi ini. Mengapa banyak yang menjadi anggotanya. Ada sekitar 1500 an anggota (yang mengaku) laki-laki dan seratusan anggota (yang mengaku) perempuan.
Saya butuh skenario. Setelah menimbang-nimbang, saya mengaku berusia 22 tahun, janda, asal Bandung. Pekerjaan saya sales kosmetik produk halal di salah satu mall di Bandung.
Mengapa 22 tahun dan janda? Sebab (katanya) biasanya janda (dan masih muda) lebih banyak disukai.
Mengapa sales kosmetik?
Sebab saya ingin menciptakan imej yang cantik tapi lugu.
Please don't try this at home, boys and girls.
Beres bikin profil, saya menunggu. Sambil menunggu, saya lihat menu nya (lupa tidak difoto). Selain pengaturan akun, ada fitur message, friends, meet (semacam "like" di FB).
Oh ya, kalau Anda mau masuk sebagai laki-laki, ada pilihan seperti ; apakah Anda sudah punya istri, apakah punya surat nikah di KUA, dsb.
Lama tak jua terjadi apa-apa, saya coba memasang foto profile picture. Tentu foto palsu juga. Saya comot sembarangan dari model hijab yang berseliweran di google.
Saya pilih foto yang cantik, tentu saja.
Dan, voila!
Mendadak ada 9 laki-laki beruntun ingin chat dengan saya.
Dari sembilan laki-laki tersebut, tidak semua ingin mengobrol. Ada yang sekedar memberikan jempol (mungkin karena si foto palsu yang cantik tenan itu) atau cuma mengirimkan gambar semacam "gift" berupa cincin pertunangan.
Laki-laki pertama yang memberikan jempol, saya klik profilnya, dan yang terpampang adalah "saya mencari istri simpanan" (ada di salah satu foto).
Glegh!
I am Speechless.
"Assalamualaikum, ukhti."
Sebuah pesan muncul.
Deg-deg an saya balas salamnya.
"Tinggal dimana?"
"Bandung, akhi."
Dan tiba-tiba saya merasa amat pilu karena ingat banyak teman-teman saya yang soleh dan solehah yang menggunakan panggilan akhi dan ukhti ini.
"Kerjamu apa?"
"Sales kosmetik" (sesuai skenario)
"Siap jadi istri kedua?"
Saya hampir terjungkal dari tempat duduk.
Oh tunggu. Ini kan boongan ya, astaghfirullah.
"Siap ke surga saya mah." Jawab saya. (Dan ini jawaban jujur, ya Alloh)
"Ukhti mencari yang seperti apa?"
"Saya pengennya cari yang dewasa dan kebapakan"
Begitulah tuntunan skenario dadakan yang saya tuliskan.
Hadeuh.
Total ada sekitar 6 laki-laki yang "mengobrol" dengan (akun palsu) saya. Setiap kali mereka bertanya mengenai kesiapan akun saya menjadi istri kedua, saya selalu balas dengan pertanyaan, "kenapa masih mau cari istri lagi? Kan sudah ada."
Lima diantaranya menjawab dengan pede, "sudah diijinkan sama istri pertama".
Dan ketika akun saya mengatakan, "saya takut ah sama istri pertama kamu" mereka mencoba meyakinkan saya bahwa istri pertama mereka amat sangat tidak akan keberatan.
Salah satu akun malah mengatakan, "kalo ga percaya coba nanti ukhti ngobrol sama istri saya."
Sedihnya,
Ada satu akun yang malah curhat. Istrinya meninggal tiga bulan yang lalu. Meninggalkan dia dengan dua anak di bawah umur 5 tahun. Setelah itu, saya stop percakapan dengannya. Padahal mungkin saja ia berbohong, sama dengan saya.
Ada sebuah akun "A" yang keukeuh minta foto saya yang asli sebab saya bilang foto saya yang pertama itu bukan asli, soalnya saya malu.
"Kenapa malu?"
"Saya ga punya foto bagus"
"Sebentar saja ukhti, nanti saya kasih foto saya juga."
Setelah itu ia ganti foto (yang entah beneran atau tidak)
Dan karena akun ini "paling menarik" diantara yang lain. Artinya, obrolan dengannya bisa dipancing ke sana sini, saya akhirnya menampilkan foto palsu kedua, yang lebih santai dan kelihatan "sederhana" dibanding foto luar biasa cantik yang sebelumnya.
Dan si akun ini langsung merespon,
"Ukhti cantik, khas wanita sunda yang putih dan manis"
Oke, saya mual.
"Istrinya kemana? Biasanya jam segini kan sama istri?" Saat itu sudah sekitar pukul 10 malam.
"Sudah tidur," jawabnya.
Oke, jadi kau buat akun di sini dan cari perempuan untuk kau peristri saat istri kamu sudah tidur.
Kepala saya mulai pusing.
"Ukhti kalo kerja di mall gitu ada liburnya?"
"Kalau saya main ke Bandung, boleh mampir ga?" (Dan ini ditanyakan oleh lebih dari dua akun)
I know it was time for me to stop.
Saya hapus akun. Hapus email palsu.
Tangan saya masih dingin. Jantung masih berdetak kencang.
Ternyata seperti itu.
Kenyataan menghentak saya seperti gempa. Mungkin saya terlalu naif, membayangkan poligami itu artinya si laki-laki memohon ijin dari istri pertama. Atau mengajukan ke ustadz untuk dicarikan madu buat istri pertamanya.
Tidak, tidak.
Aplikasi ini murni dibuat oleh sekumpulan laki-laki yang terlalu pengecut untuk sekedar menampilkan foto aslinya. Ini aplikasi sakit jiwa yang isinya tak beda dengan aplikasi "mencari teman kencan" lainnya.
Sebutan "akhi" dan "ukhti" yang bertaburan di sepanjang percakapan hanyalah sekedar apologi yang mereka sematkan supaya bisa terdengar lebih syar'i.
Sisanya, murni mencari perempuan untuk diajak ena-ena.
Pancingan saya dengan foto profil berhijab cantik dan kata-kata yang berkesan lugu sukses menjaring para lelaki yang mungkin seharusnya sedang bercengkerama dengan istri-istri mereka ketimbang "Ngobrol" dengan perempuan yang baru mereka lihat di aplikasi".

Baca: Miris! Kepala Sekolah Ditemukan Istrinya Tergantung di Dapur Rumah, Tali Jemuran Jadi Saksi Bisu
Sontak saja, pengalaman yang dikisahkan oleh Deni ini menjadi viral dan dibanjiri komentar.
Anyes Anyes: "Jauhkan jauhkan jauhkan Hubby ku dr hal yg begitu amit amit".
Ridwan Muhamad: "W*F, Ujung ujungna mah Syahwat we eta mah akhi... Lain hayang ibadah... Predator berbaju sar'i.. Trakktiirr..."
Imas Rohimah: "Niii....meni ayaaya wae.....dasar tukng berpetualng....si bolang sugan".
Myrtha Chan Ay: "Jijik".
Baca: Sadis! Istri Tua Jumpa Istri Muda di Ladang, Tiba-tiba Duel Sengit Terjadi hingga Berujung Petaka
Diketahui aplikasi ayopoligami.com tersedia di Playstore untuk pengguna android.
Cara mendaftarnya pun sangat mudah.
Cukup memasukkan email, kata sandi, nama pengguna, tanggal lahir, status (entah itu pria beristri yang memiliki izin poligami atau belum memiliki izin, duda, janda, gadis, dan perjaka), asal dan tempat tinggal.

Dalam deskripsinya tertulis:
"AyoPoligami.com adalah platform yang berusaha mempertemukan pengguna prianya dengan wanita yang bersedia membuat 'keluarga besar' dari satu suami. Para lajang maupun yang sudah menikah, janda atau duda, diterima dengan tangan terbuka di sini".
Tidak hanya itu, ayopoligami.com bahkan juga memiliki fanpage di Facebook yang kini telah diikuti 172 orang. (*)