Ingin Bertemu Langsung dengan Orangutan di Kalimantan? Catat, Ini Lokasinya

Belantara Kalimantan dan Sumatera adalah habitat asli orangutan, salah satu satwa endemik Indonesia yang dilindungi.

Tribunkaltim.co
Individu orangutan bernama Ani 

TRIBUNKALTIM.CO - Belantara Kalimantan dan Sumatera adalah habitat asli orangutan, salah satu satwa endemik Indonesia yang dilindungi.

Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah adalah salah satu spot favorit untuk bertemu orangutan langsung di habitat aslinya.

Namun, Kalimantan Tengah juga punya taman nasional lain yang menjadi habitat orangutan.

Baca: Pengen Hasil Foto Keren Sekelas Fotografer Profesional? Gampang Tinggal Kasih Ini Aja!

Taman Nasional Sebangau, begitu namanya, terletak di tiga wilayah yakni Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau.

Taman nasional ini merupakan ekosistem rawa gambut yang menjadi habitat beragam fauna antara lain orangutan, bekantan, owa-owa, beruang madu, burung rangkong, monyet ekor panjang, juga 182 jenis burung dan 54 spesies ular.

Ada tiga spot riset dan wisata yang berada di masing-masing kota dan kabupaten.

Sungai Koran adalah area yang paling dekat dengan perkotaan.

Gerbang masuk utamanya adalah Desa Kereng Bangkirai yang terletak sekitar 15 menit perjalanan dari Kota Palangkaraya.

Taman Nasional Sebangau di Kalimantan Tengah merupakan lahan hutan gambut yang dilalui beberapa sungai, salah satunya Sungai Koran yang berair hitam.
Taman Nasional Sebangau di Kalimantan Tengah merupakan lahan hutan gambut yang dilalui beberapa sungai, salah satunya Sungai Koran yang berair hitam. (KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI)

Dari sini, pengunjung bisa menyewa speedboat seharga Rp 500.000 untuk diisi maksimal tiga orang.

Selama 3-4 jam, pengunjung akan dibawa berkeliling Sungai Koran yang berwarna hitam.

Warna hitam Sungai Koran berasal dari kandungan tannin yang tinggi.

Sebelum didaulat menjadi Taman Nasional pada 2004, Sebangau merupakan hutan produksi yang dikelola beberapa HPH.

Pembalakan liar pun merajalela usai berakhirnya izin HPH di kawasan tersebut.

Warna hitam muncul karena tebalnya rawa gambut di bagian dasar sungai.

Sungai Koran didominasi tumbuhan rasau, sejenis pandan yang memiliki duri tajam di bagian daun dan batang.

Speedboat akan meliuk di tengah "labirin" rasau.

Seringkali harus menunduk atau melindungi wajah ketika speedboat melewati jalur yang sempit.

Namun walaupun penuh duri, daun rasau seringkali menjadi "tempat tidur" para orangutan di Taman Nasional Sebangau.

Waktu yang tepat untuk bertemu mereka adalah sore hari.

"Sore adalah waktu yang tepat, saat orangutan memetik dedaunan untuk dijadikan 'kasur'. Mereka tidur di tempat berbeda setiap malam," tutur Abdullah, salah satu pemandu TN Sebangau kepada KompasTravel, Rabu (27/7/2016).

KompasTravel sempat bertemu dengan salah satu orangutan penghuni TN Sebangau saat perjalanan pulang dari Pos Jaga Sungai Koran.

Sungai Koran didominasi tumbuhan rasau, sejenis pandan dengan duri tajam di bagian daun dan batang.
Sungai Koran didominasi tumbuhan rasau, sejenis pandan dengan duri tajam di bagian daun dan batang. (KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI)

Speedboat melaju di tengah labirin rasau, hingga tiba-tiba pepohonan di sebelah kiri bergerak.

Waktu itu sekitar pukul 15.00 WIB, Abdullah mengarahkan speedboat ke dekat tumbuhan rasau yang jadi lokasi bertenggernya orangutan.

Pria itu mematikan mesin, kami menunggu sekitar satu menit agar orangutan tersebut merasa aman untuk keluar.

Benar saja, usai mengeluarkan beberapa siulan yang khas, orangutan tersebut perlahan menampakkan diri.
Dengan gerakan cukup cepat, ia berpindah menuju sisi sungai lainnya.

"Tubuhnya cukup besar. Sepertinya usianya 1-1,5 tahun," tutur Abdullah.

Menjelang sore, orangutan memang sering menampakkan diri di sekitar Sungai Koran.

Sungai ini berbatasan langsung dengan hutan belantara, sehingga jadi ekosistem yang digemari satwa liar.

Selain orangutan, pengunjung juga punya bisa melihat beragam satwa liar lainnya seperti bekantan dan kelasi (lutung merah).

Tak heran Taman Nasional Sebangau menjadi lokasi favorit para wisatawan minat khusus.

"Misal, dengan minat khusus fotografi reptil. Biasanya mereka pulang dengan perasaan puas," papar Abdullah.

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Bukan Tanjung Puting, Ini "Spot" Lain Bertemu Orangutan di Kalimantan.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved