Berita Foto
Menyusup Masuk ke Pabrik iPhone, Apa yang Ditemukan Pria Ini Sungguh Mengerikan!
Seorang penulis berhasil menyusup masuk ke pabrik tersebut dan mengungkapkan fakta mencengangkan mengenai kondisi buruh yang bekerja di pabrik raksasa
TRIBUNKALTIM.CO - Apple Inc merupakan sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di kawasan Silicon Valley, California, Amerika Serikat.
Salah satu produk andalan perusahaan yang bergerak dibidang elektronik ini adalah perangkat telepon pintar mereka bernama iPhone.
IPhone sendiri merupakan jenis telepon pintar yang banyak diminati oleh berbagai kalangan di seluruh belahan dunia.
Baca: Astaga, Pilot Rekam dan Edarkan Video Pramugari lagi Begituan
Harga jualnya yang dibanderol fantastis tak membuat konsumen beralih dan justru memburu iPhone.
Nah, tahukah Anda di balik bentuknya yang elegan dan berharga fantastis, ternyata ada fakta mengejutkan tentang proses perakitan iPhone ini
Seperti diwartakan oleh Guardian, pabrik raksasa perakitan iPhone ini terletak di daerah Long Hua, Tiongkok.
Baca: Jadwal Timnas U-19 VS Myanmar, Bukan Laga Pelipur Lara
Seorang jurnalis bernama Brian Merchant berhasil menyusup masuk ke pabrik tersebut dan mengungkapkan fakta mencengangkan mengenai kondisi buruh yang bekerja di pabrik raksasa itu.
Pabrik iPhone yang sangat tertutup ini dikenal juga dengan nama Kota Foxconn.

Baca: Setelah Tersangkut Narkoba, Begini Nasib Indra J Piliang di Partai Golkar
Mengapa namanya Kota Foxconn? karena pabrik ini lahannya sangat luas dan merupakan pabrik milik Foxconn, sebuah perusahaan multinasional Taiwan.
Langsung saja, berikut ini fakta mengejutkan yang didapatkan Brian ketika berkelliling di kompleks pabrik ini bersama seorang mantan buruh di Kota Foxconn.
1. Kota Foxconn dijaga ketat

Baca: Disangka Menerima Suap dari Rekanan PDAM, Ketua DPRD Banjarmasin Jadi Tersangka
Pabrik ini sangat tertutup dan dijaga ketat oleh sekuriti di setiap titik pintu masuk.
Seluruh pekerja wajib menggesek kartu ID mereka dan para supir truk yang bertugas sebagai kurir wajib melakukan pemindaian jari untuk bisa mendapatkan akses masuk.
"Seorang jurnalis Reuters pernah sekali dipaksa keluar dari mobilnya dan dipukuli lantaran ketahuan mengambil foto dari luar bangunan pabrik," ujar Brian.
Brian sendiri bisa menyusup masuk lantaran awalnya ia izin untuk meminjam toilet, bukannya buang air Brian justru menyelinap masuk lebih dalam.
Baca: Astaga, Sudah Nikah dengan Hamish Daud, Raisa Masih Nyimpan Foto sang Mantan
2. Pabriknya sangat besar

Brian mengaku membutuhkan waktu selama satu jam berjalan kaki untuk bisa menjangkau pabrik tersebut dari gerbang pintu masuk.
Bahan kimia yang tumpah, fasilitas yang sudah berkarat, buruh industri yang beristirahat dan sedang tidak diawasi terlihat di 'pinggiran' kompleks pabrik.
3. Tempat yang sangat tidak manusiawi

Seorang mantan buruh di pabrik ini bernama Xu mengungkapkan jika pabrik tersebut merupakan tempat yang sangat tidak pantas untuk manusia.
Xu dan rekan satu profesinya harus bekerja lebih dari 12 jam sehari dan peraturan bekerjanya sangat ketat dan mengerikan.
Jika ada dari salah satu buruh yang terlambat datang meski satu menit ia akan dicaci maki di depan publik.
Tak hanya itu adapula buruh yang dijanjikan akan mendapatkan uang tambahan karena lembur, namun kenyataannya ia hanya mendapatkan satu kali gaji.
"Bukan Foxconn namanya kalau tidak ada orang yang menderita. Saking tingginya tekanan kerja setiap tahun, ada saja pekerja yang bunuh diri. Aksi bunuh diri tersebut sudah menjadi hal yang lumrah," ujar Xu.
Baca: Pengedar Obat PCC itu Ternyata juga Mengalami Keracunan
4. Pekerja dilarang berbicara selama bekerja

Selain harus diam seharian saat bekerja, pekerja yang ingin pergi ke toilet pun wajib meminta izin kepada atasan mereka.
Baca: Dikabarkan Buta dan Meninggal, Kurnia Meiga Muncul dengan Berita Mengejutkan
5. Seorang pekerja mampu mengerjakan 1.700 iPhone/hari

Seorang pekerja wanita mengatakan jika ia bertugas mengusap dan membersihakan layar iPhone sebanyak 3 unit per menit, selama 12 jam kerja!
Semua pekerja dituntut bekerja cepat.
Sementara itu untuk mereka yang bertugas di bagian lebih rumit seperti mengencangkan papan chip dan penutup casing belakang, diberi waktu satu menit untuk menyelesaikan satu unit iPhone.
Secara keseluruhan dalam sehari, tangan mereka mampu merakit 600 sampai 700 unit iPhone.
Jika ada salah satu dari mereka yang melakukan kesalahan atau gagal memenuhi target maka mereka akan dikenai hukuman dari atasan.
Baca: 10 Foto Putri Wulan Guritno yang Sudah Beranjak Dewasa, Cantiknya Nggak Nanggung-nanggung
6. Foxconn merupakan sebuah jebakan rubah

Awalnya, Foxconn menjanjikan akomodasi gratis namun kemudian memaksa pekerja membayar tagihan yang sangat mahal untuk listrik dan air di asrama pekerja.
Dalam satu kamar ada delapan orang yang menempati ruangan itu, bahkan dulu ada 12 pekerja yang bertumpuk menjadi satu di sebuah ruangan sempit.
Baca: Disangka Menerima Suap dari Rekanan PDAM, Ketua DPRD Banjarmasin Jadi Tersangka
7. Dipermalukan di depan publik
Jika bos sedang inspeksi dan menemukan kesalahan yang dilakukan seorang pekerja, ia tidak akan memarahinya.
Namun ia akan mencaci maki dan memarahi pekerja itu di depan semua orang ketika waktu rapat.
8. Bunuh diri jadi hal lumrah

Tekanan kerja yang begitu tinggi, membuat banyak buruh yang menjadi depresi dan banyak yang memilih mengakhiri hidup mereka dengan cara bunuh diri melompat dari gedung asrama.
Bahkan pada tahun 2012 lalu, ada sebanyak 150 pekerja berkumpul dan mengancam ingin bunuh diri.
Mereka menuntut agar atasan mereka memberikan perlakuan kerja yang lebih baik.
9. Ada jaring lebar mencegah aksi bunuh diri

Banyaknya yang bunuh diri, setiap gedung asrama dipasangi jaring yang berukuran sangat lebar.
Tujuannya yakni untuk mencegah mereka yang berniat bunuh diri loncat dari atas gedung.
10. Kami tidak menyalahkan Apple, tapi Foxconn

Brian bertanya apakah Xu dan temannya tetap akan bekerja di Foxconn meski sistem kerjanya telah diubah menjadi lebih baik.
"Anda tida dapat mengubah situasi kerja di sana, tempat itu tidak akan pernah berubah," ujar Xu.
Masalah yang dihadapi kaum pekerja ini telah terjadi selama bertahun-tahun, meski telah ada campur tangan pemerintah daerah, namun pada kenyataannya kondisi kaum buruh di sana tetap sama dan mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi.
(TribunKaltim.co/Kay/Guardian)