Warga Aceh Gugat Uang Kertas Seribuan, ini Penyebabnya
kedua rektor universitas terbesar di Aceh ini juga setuju mengirimkan akademisinya sebagai saksi ahli dalam sidang lanjutan
Hermansyah selama ini kerap menuliskan hasil kajiannya tentang sejarah Aceh berdasarkan literasi naskah kuno maupun sumber primer Belanda.
Salah satu kajian yang dilakukan Hermansyah adalah tentang asal muasal gambar yang kemudian diabadikan sebagai gambar Cut Meutia dalam sejarah Indonesia. Klik link berikut.
Selain dua saksi ahli itu, kata Asrizal, pihaknya juga sudah meminta kesediaan anggota DPD RI asal Aceh, Tgk Ghazali Abbas Adan dan Anggota DPR RI M Nasir Djamil, untuk hadir di persidangan sekaligus bertindak sebagai saksi fakta.
“Kami juga berharap dukungan dari seluruh anggota DPR RI dan DPD RI asal Aceh untuk hadir dalam sidang kali ini. Karena gugatan ini menyangkut dengan marwah perempuan Aceh, terutama Cut Meutia yang namanya diabadikan pada beberapa masjid di Indonesia,” ungkap Asrizal.
Sebelumnya, dukungan dari kedua rektor universitas terbesar di Aceh ini juga disampaikan Asrizal dalam dua status Facebook yang diuploadnya, Rabu (13/9/2017).
Baca: Diduga Kaget Dengar Raungan Harimau, Belasan Monyet Ini Ditemukan Tewas Mendadak, Lihat Kondisinya
Pada persidangan sebelumnya, Kamis (7/9/2017), pihak penggugat menghadirkan Kepala Dinas Syariat Islam, Dr Munawar Jalil MA sebagai saksi fakta.
Untuk diketahui, Asrizal H Asnawi yang menggugat gambar Cut Meutia tanpa hijab pada uang kertas Rp 1.000, saat ini menjabat sebagai Anggota DPR Aceh, sekaligus Ketua Fraksi PAN DPRA.
Ia didampingi oleh kuasa hukumnya, Safaruddin SH dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA).
Penulis: Zainal Arifin M Nur