Inilah yang Dilakukan Gadis Pemalang hingga Bule Belanda Jatuh Cinta dan Melamarnya
Raymond Vellekop nekat seberangi benua untuk bertemu perempuan pujaan hatinya di Pemalang.
TRIBUNKALTIM.CO -- Cuma modal pulsa, perempuan ini berhasil pikat hati bule.
Raymond Vellekop nekat seberangi benua untuk bertemu perempuan pujaan hatinya di Pemalang.
Bule asal Rotterdam, Belanda, mantap nikahi Isti Khumairoh di awal tahun 2018.
Pertemuan mereka sungguh tak disangka-sangka.

Kisah fantastis ini berawal saat Khumairoh gabung ke Asian Dating.
Asian Dating sendiri dinaungi oleh Cupid Media yang didirikan pada tahun 2000.
Ini adalah situs yang membuka kencan online.
Sangat mudah untuk gabung ke situs ini.
Baca: Demi Menikahi Gadis Pemalang, Pemuda Belanda Ini Rela Disunat dan Jadi Mualaf
Para pencari jodoh tinggal mengisi kolom agar menjadi anggota.
Silakan isi kolom nama, jenis kelamin, umur, dan masukkan alamat email serta password.
Sim salabim, kamu sudah terdaftar, dan tinggal bertualang pilih yang cocok.
Kurang lebih, seperti itulah yang awalnya dilakukan oleh Khumairoh hingga bertemu Raymond.
Baca: Bantuan Tenda dari Indonesia Tiba, Kini Pengungsi Rohingya Tak Lagi Tidur di Tanah
Lalu mereka melanjutkan obrolan membahagiakan tersebut di WhatsApp.
Keduanya lalu saling PDKT hingga kurang lebih setahun.
Khumairoh sendiru asli warga Desa Pegiringan, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang.
Hebatnya, perempaun yang lebih muda 1 tahun ini berhasil bikin si bule jadi mualaf.
Orangtua Khumairoh minta Raymond agar masuk Islam.
Otomatis si bule kini juga sudah disunat.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Tribun Jateng, Khumairoh berkata, "Kami sudah mantap," menikah.
"Orang tua saya juga begitu."
"Kalau orang tua Raymond akan menuruti permintaan anaknya, asalkan bahagia," ungkapnya hari kamis (21/9/2017).
Raymond sebelumnya sudah datang ke Indonesia pada Februari 2017.
Mereka untuk pertama kalinya bertemu di Jakarta.
Jakarta dipilih karena Khumairoh kini bekerja di PT Capeni Logistik Kuningan Jakarta.
Baca: Bantuan Tenda dari Indonesia Tiba, Kini Pengungsi Rohingya Tak Lagi Tidur di Tanah
Baca: Pelatih Persela Aji Santoso Bantah Timnya Pecah, Ini Penjelasannya
Baca: INFO CPNS 2017 - Ribuan Pelamar Antre Sejak Subuh Demi Nomor Antrean Penyerahan Berkas
Baca: Tiba-tiba Timbul, Korban Tenggelam di Sungai Karang Mumus Ditemukan Tidak Jauh dari Lokasi Terjatuh
Baca: Mobil Mewah Sitaan KPK Dilelang Murah, Apa Alasannya?

Dia bekerja dalam bidang ekspedisi pengiriman barang impor dan ekspor.
Khumairoh dulu pernah jadi TKI di Singapura.
Juga pernah ambil kursus Bahasa Inggris.
Jadi dia bisa cukup berbicara bahasa Inggris.
Tak hanya kenal sang pacar, Khumairoh juga berusaha mengakrabkan diri dengan orang tua Raymond yang tinggal di Belanda.
Dia kadang berkomunikasi lewan pesan atau lewat video call.
Raymond kemudian kembali pada hari minggu 17 September untuk melamar perempuan yang telah membuatnya lakukan hal nekat.
Kelak saat mereka melaksanakan pernikahan, keluarga di Belanda ingin pernikahan menggunakan adat Indonesia.
Keraton Yogyakarta punya tempat spesial di hati keluarga bule yang berusia 28 tahun ini.
Keluarga Raymond akan datang ke Pemalang dan ingin memakai baju ala Keraton Jogja.
Wajar saja keluarga Raymond meminta keluarga di Indonesia menyiapkan hal ini.
Sebab, tetangga rumah mereka adalah warga negara Indonesia asal Yogyakarta yang sedang belajar.
Khumairoh bilang, "Karena ngobrol-ngobrol dengan orang Yogyakarta di Belanda, jadi keluarga Raymond tertarik."
Mereka baru menikah di tahun 2018 karena, "Kami harus mengurus surat-surat dan paspor dulu."
Sebelumnya, ibu Khumairoh tak pernah terpikir apa-apa bahwa sang anak akan berjodoh dengan seorang bule.
Satu harapan ibunda, "Asalkan pria itu mau pindah agama."
Khumairoh tak pernah terpikir bahwa aktivitas keisiengannya ini malah berbuah karunia dahsyat. (Grid.ID/Ahmad Rifai)