Menyayat Hati! Kisah Kasih tak Sampai Kapten Pierre Tendean, Hingga Utang Merayakan Ulang Tahun Ibu
Usianya masih sangat muda saat menjadi korban G30S/PKI, ia juga memiliki paras yang tampan
Kisah cintanya tak begitu mulus, karena Pierre kemudian mengikuti pendidikan intelijen di Bogor.
Hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR) mereka lakukan. Saling berkirim surat dengan sang kekasih.
Meskipun ketampanan Pierre tak dapat diragukan, bahkan dirinya pun menjadi idola para wanita sejak di Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD). Tapi Pierre bukan seorang pria tipe playboy.

Baca: Mengejutkan! Istri Sutradara G30S/PKI Ungkapkan Tujuan Film Ini Dibuat
Dalam buku 'Kunang-Kunang Kebenaran di Langit Malam', adik bungsu Pierre Tendean Rooswidiati mengatakan Pierre tak mau menggunakan kelebihan fisiknya.
Hanya Rukmini yang membuat Pierre serius dan berlanjut pada lamaran ketika menemani Jendral A.H Nasution berkunjung ke Medan.
Tanggal 31 Juli 1965 menjadi pertemuan terakhir Pierre dan Rukmini. Padahal keduanya merencanakan pernikahan pada November 1965.
Beberapa bulan lagi sebelum akhirnya Pierre harus mati di tangan PKI.
2. Berhutang Merayakan Ulang Tahun Ibu
Kisah lain tentang korban termuda dalam peristiwa G30S ini pernag dituturkan oleh kakanya, Mitzi Farre dan adiknya Ny Roos Jusuf Razak. Dimuat Majalah Intisari edisi September 1989.
Sebelum Pierre pergi untuk selamanya, ia berjanji kembali pulang ke Semarang untuk merayakan ulang tahun sang ibunda.

Berikut ini cerita dari adik Pierre:
Tanggal 30 September adalah hari ulang tahun ibu kami. Beberapa hari sebelum tanggal 30 September 1965, Pierre memberi tahu ia tidak bisa pulang ke Semarang untuk merayakan hari itu bersama seluruh keluarga, karena ia harus bertugas sampai siang hari.
Pierre adalah salah seorang ajudan Jenderal A.H. Nasution. Ia berjanji akan pulang bersama suami saya keesokan harinya, tanggal 1 Oktober.
Tanggal 1 Oktober 1965, ketika suami saya datang menjemput ke rumah Pak Nas di Jl. Teuku Umar, ia heran sekali karena banyak tentara berjaga-jaga.