Astaga! Laga PSG Vs Bordeaux Nyaris Jadi Tragedi Berdarah, Benda Mengerikan Ini Penyebabnya

Lima orang telah ditangkap, termasuk seorang ekstrimis yang diketahui yang berada di bawah pengawasan aparat keamanan Perancis.

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
EA SPORTS FIFA Forums
Stadion Parc des Princes, markas klub Paris Saint Germain (PSG). 

TRIBUNKALTIM.CO - Pertandingan Liga Perancis antara Paris Saint Germain versus Bordeaux akhir pekan lalu, Sabtu (30/9/2017), nyaris menjadi tragedi berdarah.

Betapa tidak, stadion Parc des Princes tempat berlangsungnya laga tersebut menjadi target serangan teror bom.

Sebuah bom rakitan ditemukan di dekat lapangan sepak bola Paris Saint-Germain.

Baca: Video Detik-detik Balita Tenggelam di Kolam Renang Hotel, Begini Kronologi Lengkapnya

Perangkat yang terdiri dari empat tabung gas yang tertutup bensin ditemukan di arondisemen ke-16 kelas atas di dekat stadion Parc des Princes, beberapa jam sebelum PSG bermain dalam pertandingan liga.

(soccerladuma.net)

Baca: Tentara Ini Syok Berat Begitu Angkat Telpon Istri, Terkuak Sudah Rahasia Besar Selama Ini

Beruntung teror bom itu berhasil digagalkan polisi di Paris.

Lima orang telah ditangkap, termasuk seorang ekstrimis yang diketahui yang berada di bawah pengawasan aparat keamanan Perancis.

"Keempat tabung gas itu dihubungkan dengan sebuah 'ponsel yang bisa menyalakan silinder sehingga menyebabkan ledakan'," kata seorang sumber penyidik ​​di ibu kota Perancis tersebut, dilansir dari Daily Mail.

Baca: Tak Tahan Urut Mamah Muda, Dukun Pijat Batal Sembuhkan Pasiennya

(Europe1)

Baca: Geger, Netizen Menyoal Pernikahan Pria 47 Tahun dengan Bocah, Dipaksa Orangtua karena Berutang?

Hampir 50.000 orang tiba di stadion pada Sabtu lalu untuk melihat juara bertahan Liga Perancis Paris Saint Germain melawan Bordeaux.

Laga tersebut diisi pemain termahal di dunia, di antaranya pemain timnas Brasil, Neymar dan pemain timnas Perancis, Kylian Mbappe.

Striker Paris Saint-Germain, Neymar (kiri), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya, Edinson Cavani (tengah), dan Kylian Mbappe (kanan), seusai mencetak gol ke gawang Bayern Muenchen dalam laga Liga Champions 2017-2018 di Stadion Parc des Princes, Paris, 27 September 2017.
Striker Paris Saint-Germain, Neymar (kiri), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya, Edinson Cavani (tengah), dan Kylian Mbappe (kanan), seusai mencetak gol ke gawang Bayern Muenchen dalam laga Liga Champions 2017-2018 di Stadion Parc des Princes, Paris, 27 September 2017. (FRANCK FIFE/AFP/BOLASPORT.COM)

"Perangkat itu basah kuyup dengan bensin dan siap dioperasikan," kata sumber itu.

"Ditemukan ketika seorang penduduk setempat di gedung di Rue Chanez menelepon polisi beberapa saat sebelum jam 4.30 pagi hari Sabtu," katanya lagi.

Semua yang ditangkap pada hari Sabtu tetap dalam tahanan, namun belum ada yang diidentifikasi secara formal.

Rincian operasi tersebut tidak dijelaskan sampai hari ini karena polisi anti-teror masih melakukan penggerebekan di pinggiran kota Paris terkait dengan insiden itu.

Baca: 6 Fakta Unik Dibalik Perkelahian Ular Piton Sepanjang 7 Meter dengan Satpam Perkebunan Sawit

Kelompok teroris telah menargetkan stadion di Paris sejak tahun lalu, termasuk pada November 2015 ketika laga persahabatan antara Perancis dan Jerman di stadion Stade de France.

Saat pertandingan memasuki menit ke 17, bom tiba-tiba meledak di luar stadion beserta serangkaian aksi penembakan.

(dailymail.co.uk)

Serangan ini sukses memancing reaksi dunia lantaran Presiden Perancis, Francois Hollande juga tengah menyaksikan laga itu di stadion.

Untungnya, Hollande bisa dievakuasi pada jeda pertandingan.

Pelatih Der Panzer, Joachim Loew, mengaku terkejut mendengarnya.

"Kami semua terkejut dan terguncang," kata Loew seusai pertandingan kepada ARD.

Baca: Diasuh Sejak Lahir, Pemuda Ini Tega Berbuat Gila pada Bibinya Sendiri Saat Tertidur Pulas

Setidaknya ada 40 orang tewas atas serangan di beberapa lokasi berbeda di Paris kala itu.

Sementara itu, ada sekitar 60 hingga 100 orang disandera di gedung konser Bataclan.

"Bagi saya pribadi, pertandingan olahraga ini telah dirusak karena kehilangan sesuatu yang berharga," kata Loew lagi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved