Lifter Andalan Kaltim Ini Tak Ingin Polemik Bonus Rusak Konsentrasi Jelang Kejuaraan Dunia

Polemik sisa bonus atlet Kaltim di PON XIX/2016 Jawa Barat masih terus berlanjut.

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
TRIBUN KALTIM/CORNEL DIMAS SATRIO KUSBIANANTO
Lifter Kaltim, Widari saat berlatih di GOR Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur. 

Baca: Oknum Suporter PSM Makassar Merusak Bangku Stadion VIP, Ini Kata Panpel Borneo FC

Baca: Kocak, Marquee Player Borneo FC Ini Salah Dapat Jersey Pemain Jepang

Padahal bonus tersebut rencananya digunakan untuk membuka usaha pribadi di kampung halamannya, Kota Bangun, Kutai Kartanegara.

"Sebenarnya gak cukup, gak sesuai dengan janji 200 juta. Saya ingin pakai uang bonus itu untuk tambah-tambah modal usaha saya di Kota Bangun. Uang itu juga untuk bantu orangtua saya, karena saya belum berkeluarga. Nilai bonus yang saya terima gak cukup, tapi ya dicukupkan aja untuk keperluan modal," katanya.

Tak hanya untuk modal usaha, uang bonus atlet sangat dibutuhkan Widari untuk biaya operasionalnya selama ini.

Biaya tersebut meliputi vitamin dan suplemen yang wajib dikonsumsinya untuk menjaga kondisi tubuh jelang kejuaraan dunia.

Widari tak mengelak selama ini terpaksa merogoh kocek pribadi untuk kebutuhan suplemen dan vitamin.

Sebulan ia menghabiskan Rp 4-5 juta untuk suplemen dan vitamin.

Kendati demikian ia tetap menuntut Pemprov Kaltim segera memenuhi janji dan komitmennya kepada atlet yang sudah bertarung di PON dan mengharumkan nama Bumi Etam.

"Memang harga suplemen mahal, sekitar 4 -5 juta. Itu untuk menunjang latihan. Harapannya cepat keluar bonusnya, itu aja. Kasihan atlet yang sudah berjuang mati-matian di lapangan," ucap Widari. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved