Viral di Medsos
Foto Wisudawati di Makam Orangtuanya Ini Memang Terlihat Biasa, tapi Kisah Dibaliknya Bikin Haru
EL mengungkapkan bagaimana ia yang dahulu sempat dianggap gila, namun kini mampu menjalani kehidupannya meski tanpa kedua orangtuanya.
"Pesan saya, apapun yang terjadi, meskipun nyawaku yang menjadi taruhan, kemana pun aku pergi, ku akan selalu membanggakan ayah dan ibu hingga saya mati," akunya.
Lalu bagaimanakah EL bisa menyelesaikan studinya tanpa bantuan kedua orangtuanya?
Ternyata selama ini ia telah menjalani hidup yang sangat ketat dan sederhana guna mewujudkan impiannya.
Ia telah menabung selama 7 tahun di panti asuhannya yang menjadi modal untuk biaya kuliahnya.
Namun uang tersebut belum cukup dan hanya mampu untuk membiayai kuliahnya hingga semester 3.
Bukan tanpa alasan pasalnya EL kuliah di jurusan seni yang membutuhkan uang banyak untuk membeli bahan praktek.
Semua biaya kuliah ia tanggung sendiri termasuk biaya hidupnya seperti uang makan dan keperluan lainnya.
El juga meminjam dana yang berasal dari pemerintah melalui Perbadanan Tabung Pendidikan Tinggi Nasional (PTPTN), ia mendapatkan dana sebesar 1.000 ringgit untuk satu semester.
Uang tersebut digunakannya untuk membeli peralatan penunjang kuliahnya terlebih dahulu lalu keperluan pribadinya.
Memasuki semester 4 dan 4 ia sepenuhnya mengandalkan uang dari PTPTN.
Pada awal bulan ia masih bisa hidup terpenuhi, namun memasuki pekan ketiga ia harus berpuasa.
"Saya pernah tidak makan nasi hampir seminggu. Saking seringnya saya sampai lupa kapan makan nasi terakhir kalinya, tapi beruntung ada teman kuliahku. Mereka yang belanja, aku biasa ditawarinya, Alhamdulillah," ungkap EL.
Tak hanya teman-temannya, paman, sepupu termasuk dosennya juga kerap memberinya makanan setiap kali dia kehabisan uang.

Namun hal itu tak berlangsung lama, ketika ia memasuki semester 5 atau semester akhir ia tinggal sendirian di kost.
Kalau sedang kere-kerenya ia hanya makan mie maggie dan biskuit di dalam kamar.
Beruntung semua hasil kerja kerasnya itu membuahkan hasil menyenangkan.
Ia berhasil lulus dan mendapatkan gelar sartjana dari Universiti Teknologi MARA, Malaysia.
Kisah yang ia bagikan di akun Twitternya itu tak ayal mampu mengaduk emosi para warganet yang membaca.
Bahkan warganet ada yang terinspirasi bahkan mengaku menangis membaca kisah hidupnya.
"Air mata meleleh baca ni, semoga tabah dan terus berjaya," sahut @DianaDors_.
(TribunKaltim.co/ Kay)