Petaka Kiper Persela

Choirul Huda Meninggal - Inilah Detik-detik Benturan Maut yang Bikin Sang Legenda Meregang Nyawa

Choirul Huda mengalami benturan dengan kaki Ramon Rodrigues setelah menghalau bola yang mengarah ke gawang saat melawan Semen Padang

Editor: Syaiful Syafar
Screenshot Youtube
Kiper Persela Lamongan Choirul Huda meringis kesakitan usai benturan dengan rekannya setelah menghalau bola yang mengarah ke gawang saat melawan Semen Padang, Minggu (15/10/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO - Persela Lamongan harus kehilangan kiper terbaiknya Choirul Huda, setelah alami benturan keras dengan rekan setim Ramon Rodrigues.

Choirul Huda mengalami benturan dengan kaki Ramon Rodrigues setelah menghalau bola yang mengarah ke gawang saat melawan Semen Padang, Minggu (15/10/2017).

Sang kiper langsung pingsan dan ditandu ke luar lapangan.

Baca: BREAKING NEWS - Kiper Persela Lamongan Meninggal Dunia Usai Halau Serangan Lawan

Baca: Choirul Huda Meninggal - Kemenangan 2-0 Persela Malah Disambut Isak Tangis Seluruh Pemain

Baca: Choirul Huda Meninggal - Ini Kesamaannya dengan Totti dan Iniesta

Choirul Huda sempat dirawat menggunakan alat bantu oksigen.

Kemudian ia dibawa ke RSUD dr Soegiri, Lamongan, dengan ambulans.

Setelah menjalani perawatan, Choirul Huda meninggal di rumah sakit di RSUD dr Soegiri.

Berikut videonya:

Selamat Jalan, One Club Man

Kemenangan Persela Lamongan atas Semen Padang pada pekan ke-29 Liga 1 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017), harus dibayar mahal.

Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda harus meregang nyawa setelah berbenturan dengan beknya sendiri, Ramon Rodrigues di pengujung babak pertama.

Dia kemudian tak sadarkan diri dan dibawa ke RSUD dr Soegiri, Lamongan, untuk mendapat perawatan medis.

Sayang nyawanya tak tertolong sehingga Choirul Huda meninggal di usia 38 tahun.

Baca: Masih Ingat Aldy di Sinetron Inikah Rasanya? Begini Kabarnya Sekarang, Banyak yang Terkejut

Kiper dengan tinggi 1,81 meter itu merupakan salah satu tokoh pesepak bola terhormat di jagat sepak bola nasional.

Sejak memulai karier profesionalnya pada 1999, dia hanya membela satu klub sepanjang kariernya.

Julukan 'One Club Man' seperti halnya Francesco Totti dari AS Roma atau Andreas Iniesta bersama Barcelona, sudah identik dengan dirinya.

Baca: Simak, Ternyata Ini Risiko Sering Main HP di Kamar Mandi

Pria asli Lamongan kelahiran tahun 1979 itu sudah membela Persela sejak masih berkutat di Divisi II sampai akhirnya promosi ke kasta tertinggi sepak bola nasional yakni Divisi Utama musim 2004.

Choirul Huda jadi bagian sejarah klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu naik ke Divisi Utama Liga Indonesia 2004 setelah melewati babak play-off di musim 2003.

Sejak promosi ke Divisi Utama, Persela terus berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola nasional.

Dengan diperkuat Choirul Huda, Persela juga ikut berkompetisi di Liga Super Indonesia yang jadi kasta tertinggi sepak bola nasional sejak musim 2008.

Baca: Nggak Pede Mata Kakimu Gelap? Gosok dengan 5 Bahan Alami Ini dan Buktikan Hasilnya dalam Seminggu!

Persela dan Choirul Huda seolah menjadi dua hal yang tak dipisahkan.

Bahkan dia harus meregang nyawanya saat mencoba mempertahankan gawangnya dari kebobolan, hingga akhirnya berbenturan dengan rekannya sendiri dan juga penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.

Selamat jalan, One Man Club, Choirul Huda, terima kasih atas kiprahmu di sepak bola nasional.

superballid
instagram.com/superballid
Sumber: SuperBall.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved