Bicara di Conference on Indonesian Foreign Policy, Begini Pandangan Prabowo tentang Pemerintah RI

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapatkan kesempatan untuk memberikan pandangannya mengenai nasionalisme.

Tribunnews.com/Nicolas Manafe
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapatkan kesempatan untuk memberikan pandangannya mengenai nasionalisme dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy yang digelar di The Kasablanka, Jakarta, Sabtu (21/10/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapatkan kesempatan untuk memberikan pandangannya mengenai nasionalisme dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy yang digelar di The Kasablanka, Jakarta, Sabtu (21/10/2017).

Dalam pandangannya itu, Prabowo menilai bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami negara yang menuju pada kekalahan demi kekalahan.

Bahkan, Prabowo sebut sebagai pekerja saja Indonesia kalah saing dari negara lain.

“Jadi kuli saja akan kalah. Enggak usah jadi insinyur, jadi kuli saja kalah,” ujar Prabowo.

Prabowo juga menyebut mengenai olahraga sepak bola Indonesia yang sering mengalami kekalahan demi kekalahan dengan tim nasional negara lain.

“Kita sebetulnya menuju pada bangsa kalahan. Kalau bangsa kita kurang protein pantas sepak bola kita kalah dari terus dari negara manapun,” kata Prabowo.

Baca juga:

VIDEO - Pesawat F-4 Phantom yang Dikemudikannya Terbakar, Begini Cara Sang Pilot Melarikan Diri

VIDEO - Terjebak Macet, Setya Novanto Spontan Sidak Pintu Tol

Bedhol Dusun, Bupati Kulonprogo Pimpin Arak-arakan Warga yang Kena Relokasi Bandara Baru

Rajin Blusukan ke Penjuru Negeri, Begini 'Curhat' Jokowi di Facebook

Jangan Salah Kaprah, Obat Kimia Sejatinya Juga Diambil dari Alam. Ini Kelebihannya Dibanding Herbal

Gibran Putra Jokowi Sanggah Kicauan Hoax Netizen Bicarakan tentang Veronica Tan, Begini Katanya

Pembunuhan Sadis, Bocah SD Ini Ditemukan Tewas Dimutilasi, Begini Kronologinya

“Saya mau tanya, bidang apa saja yang tidak kalah? Hampir. Di SEA Games negara terbesar di Asia Tenggara kita enggak tahu kita di urutan berapa, nomor 5 atau 6? Kita kalah dengan Singapura dengan penduduk 5 juta, sebesar Bogor,” tutur Prabowo.

Prabowo mengatakan persoalan kekalahan demi kekalahan itu lantaran masih banyak generasi muda Indonesia masih banyak yang kekurangan gizi.

Ia pun menyebut bukan kekurangan gizi sebenarnya, namun kelaparan.

“Negara kita yang 72 tahun merdeka, di ibukota, tidak jauh dari tempat kita berkumpul di tempat yang megah ini, sepertiga anak-anak DKI berada di dalam keadaan kurang gizi. Atau sebetulnya artinya kelaparan,” tutur Prabowo.

“Pantaskah kita bertanya berhasilkah negara Indonesia memberikan kesejahteraan? Klo kita liat di NTT, 2 dari 3 anak, dua pertiga anak-anak di NTT kelaparan setiap hari. Kurang gizi, artinya kurang protein. Artinya apa? Dibawah 5 tahun perkembangan sel otak, otot dan sel tulang akan berkurang,” ucap Prabowo.

Secara keseluruhan, Prabowo menilai nasionalisme harus dilihat dari bagaimana Pemerintah menjamin keamanan dan kebutuhan rakyatnya. 

Ia meminta masyarakat menilai sendiri apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah saat ini apakah dapat menjamin keamanan dan kesejahteraan atau tidak.

"Kita harus mengerti tujuan bernegara itu apa. Kita harus sepakat tujuan seluruh Pemerintah di dunia itu bernegara mencari keamanan dan kesejahteraan bersama. Kalau negara tidak bisa memberi keamanan dan kesejahteraan, sesungguhnya harus kita akui negara itu tidak berhasil alias gagal," kata Prabowo. (Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved