Sama-sama Gelontorkan Dana Besar Namun Terpuruk, Inilah 5 Persamaan AC Milan dengan Everton

Musim lalu AC Milan berhasil menembus Liga Europa musim setelah berada di peringkat enam Liga Italia dengan 63 poin.

MARCO BERTORELLO/AFP
Reaksi pelatih AC Milan, Vincenzo Montella, sebelum dimulainya laga Grup D Liga Europa kontra AEK Athens di Stadion San Siro, Milan, Italia, pada 19 Oktober 2017. 

TRIBUNKALTIM.CO - AC Milan dan Everton memiliki beberapa kesamaan nasib di awal musim ini.

Di bursa transfer musim panas 2017, baik Milan dan Everton aktivitas belanja mereka sama-sama membuat gebrakan.

Wayne Rooney ditarik kembali Everton sekian lama mengabdi Manchester United.

Sedangkan Milan melakukan kejutan memboyong salah satu bek terbaik dunia Leonardo Bonucci dari rivalnya Juventus.

Sejumlah pemain terkenal lain juga diboyong setelah keduanya mendatangkan kedua pemain bintang tersebut.

Tidak hanya belanja, Rossoneri dan The Toffees juga memiliki persamaan lain.

Dihimpun BolaSport.com, berikut kelima fakta menarik kedua tim:

5. Musim Lalu Finis di Zona Liga Europa

Musim lalu AC Milan berhasil menembus Liga Europa musim setelah berada di peringkat enam Liga Italia dengan 63 poin.

Sementara Everton menempati peringkat ke tujuh Liga Inggris musim lalu dengan 61 poin dan berhak tampil di Liga Europa musim ini.

4. Kedatangan Investor Baru di Musim Ini

Musim ini AC Milan resmi kedatangan investor baru yakni pengusaha Tiongkok bernama Li Yonghong yang mengakusisi saham Rossoneri dari Silvio Berlusconi.

Hal ini juga dialami Everton yang juga baru saja mendapatkan suntikan investor baru dari pengusaha Inggris keturunan Iran, Farhad Moshiri.

3. Mendatangkan Banyak Pemain di Bursa Transfer

Pada bursa transfer musim panas ini AC Milan mendatangkan 11 pemain baru dengan total pengeluatan 194 juta euro.

Hal serupa juga dilakukan oleh Everton dengan mengeluarkan dana sebesar 131 juta poundsterling untuk mendatangkan delapan pemain baru.

2. Kerap Memainkan Pemain Baru di Posisi yang Bukan Semestinya

Rossoneri musim ini kerap kali memainkan dua pemain baru Hakan Calhanoglu dan Fabio Borini di posisi yang bukan biasa mereka mainkan.

Borini yang posisi aslinya adalah penyerang diubah Montella sebagai bek sayap.

Sementara Calhanoglu sebelumnya pernah mengatakan bahwa dirinya lebih nyaman dimainkan di posisi belakang penyerang.

Namun pemain asal Turki ini kerap kali dimainkan di sisi lapangan atau sebagai gelandang tengah.

Kenyataan serupa juga terjadi di Everton, pemain termahal mereka Gylfi Sigurdsson tidak tampil maksimal karena lebih dimainkan di posisi sayap.

Padahal pemain andalan timnas Islandia dikenal sebagai gelandang serang murni semasa di Swansea City.

1. Kesulitan Mencetak Gol Musim Ini Karena Tak Ada Sosok Target-man

Pelatih Montella belum menemukan striker yang pas di lini depan Milan untuk mendobrak pertahanan lawan.

Tiga pemain sering bergantian mengisi posisi penyerang utama yaitu Nikola Kalinic, Andre Silva dan Patrick Cutrone di posisi penyerang.

Sayangnya ketiga pemain tersebut belum mampu tampil memuaskan fan Rossoneri.

Kalinic dan Cutrone baru mencetak dua gol sementara Andre Silva belum mencetak gol di Liga Italia.

Tak jauh berbeda dengan Everton, ditinggalkan Romelu Lukaku ke Manchester United membuat Merseyside Biru tampil melempem dibandingkan musim lalu.

Saat ini Everton sangat bertumpu pada Wayne Rooney yang telah mencetak empat gol.

Hanya saja mantan kapten Manchester United lebih efektif bermain sebagai second striker dan kurang handal sebagai target-man. (Bolasport.com)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved