Driver Perempuan Cari Keadilan Sistem Angkutan Online

ternyata fenomena kegaguan akun disebabkan oleh inkonsistensinya mereka menyalakan aplikasi selama 24 jam.

Tribun Kaltim/Aridjwana
Acara ngobrol santai bertopik "Gini Gitu Transportasi Online di Mata Perempuan" di Bekopien 

Selain mengurus anak dan rumah, setiap Senin dan Selasa ia harus mendampingi orang tuanya menjalani terapi di rumah sakit. Hal itu memaksa ia menutup sejenak aplikasi.

Baca: Merasa Ditipu Sampai Rp 2 Miliar, Andika Kangen Band Lapor Polisi

"Saya aktif narik itu, hari Rabu sampai Minggu. Minimal sehari 12 jam. Dengan sistem yang kemarin sempat begitu, jelas keadilan bagi para driver wanita dipertanyakan. Hari ini 2, besok 2 lagi, padahal sebelumnya lancar saja, saya malah bisa tutup poin," keluhnya.

Kendati manajemen tidak pernah membuat pernyataan resmi terkait fenomena driver prioritas. Namun dirinya sempat melakukan penyelidikan bersama beberapa rekan mengamati driver yang masuk dalam kategori prioritas, dan itu benar terjadi di lapangan.

"Dia (manajemen) bilang tidak menyatakan ada prioritas itu. Bahasanya menurut mereka ada sistem yang atur, ia menangkap driver yang jalan, yang online tiap hari, gak mati dan hidup," tuturnya.

Baca: 14 Perusahaan Investasi Ditutup OJK, Ini Daftarnya

Selama ini komplain hanya bisa dilayangkan melalui email kepada customer service Gojek Indonesia (GI). Keluhan driver akan dibalas juga melalui email.

"Memang betul apa yang mereka bilang. Sekarang driver banyak yang 2 sampai 3 aplikasi. Ya, ambil grab juga, go car juga, uber juga. Ketika grab masuk, gocar matiin, begitu sebaliknya. Mungkin itu cara manajemen menertibkan perilaku driver seperti itu. Itu yang membuat akun gagu," ungkapnya.

Tapi menurutnya tak bisa digeneralisir kasus tersebut. Sebagai driver perempuan, ia tetap berharap adanya keadilan dan keseimbangan dalam pekerjaannya tersebut.

Baca: Nah Loh, Ada Kata-kata Lesbi, Nikita Mirzani Ribut dengan Mantan Istri Aming?

Nah, beruntung sepekan ini sistem sudah mulai kembali seperti sedia kala. Entah, apa yang dipertimbangkan manajemen. Dari pengakuan para driver mereka yang tadinya sepi order, sepekan ini smartphone mereka terus berbunyi. Tanda bahwa customer dan pundi rupiah pun kembali mengalir. 

"Sekarang sudah kembali merata, tapi kami tidak tahu apa ada jaminan gak bakal terulang lagi. Yang pasti kemarin 2 sampai 3 bulan, ini bru seminggu terakhir merata," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved