Berita Video

VIDEO – Biaya Makan Beruang Madu Ternyata Lebih Besar dari UMK Kota Balikpapan

Sebagai gantinya, menu makanan bagi hewan yang menjadi maskot Kota Balikpapan itu, dibuat bervariasi agar tidak membosankan, namun tetap memenuhi

Editor: Martinus Wikan
TribunKaltim/Nalendro Priambodo
Beruang madu di enclosure BOSF 

Buah dan sayuran itu disebar ke berbagai tempat panjatan di atas pohon, disembunyikan diantara semak belukar dan tempat lain yang sulit dijangkau manusia kebanyakan. 

Satu per satu, beruang terkecil di dunia itu berjalan melalui lorong besi menuju kandang makan. Peluit pawang sengaja dibunyikan untuk mengarahkan para beruang tadi.

Baca: Tangkal Penyebaran Konten Negatif, Mendikbud: Pelajar Harus Selektif, Literasi Media Penting

"Kami sengaja taruh makanan itu di berbagai tempat tadi supaya beruang belajar makan seperti di alam liar. Tujuannya agar melatih insting sebagai hewan liar agar siap di lepas liarkan suatu saat,"jelas perempuan yang akrab disapa Lida itu.

Kebanyakan beruang ini didapat dari hasil sitaan dari sirkus, peliharaan manusia dan titipan berbagai dinas terkait. Biasanya beruang ini, dipelihara sejak kecil. Namun, menjelang usia 3-4 tahun, pemilik sudah mulai enggan memelihara mereka dengan baik lagi, alasannya karena di usia itu hewan yang suka mengeksplorasi hutan itu sudah tidak betah di kandang, stress dan mulai 'bandel'. 

Baca: PKK MoU dengan Delapan Perusahaan

"Setiap bulan, untuk pakan per ekor beruang madu menghabiskan Rp 3.5 juta,"katanya seraya menambahkan, masa rehabilitasi beruang madu sebelum dilepasliarkan bisa selama 7 tahun lamanya.

Sementara  untuk Orangutan sebagai penghuni asli BOSF membutuhkan biaya pakan sekitar Rp 4,5 juta/bulannya. 

Simak Videonya di bawah ini

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved