Hukuman PSSI Kepada Persib Dianggap Tak Patuhi Regulasi
“Jangan mentang-mentang ada nama Persib Bandung, lalu kita abai dan tutup mata dengan regulasi sambil mencari celah,”
TRIBUNKALTIM.CO - Sikap PSSI yang menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung berupa denda dinilai mencederai semangat fairness dalam pengelolaan sepakbola di Indonesia serta mengabaikan regulasi.
Harusnya, Persib yang meninggalkan lapangan pertandingan sebelum laga berakhir saat menghadapi Persija Jumat (3/11/2017) lalu dihukum sesuai regulasi, yakni dianggap mundur dari Liga.
Baca: Posting Foto Lagi Olahraga, Ketiak Krisdayanti Bikin Netizen Berdebat
“PSSI harusnya tunduk pada Regulasi Liga1 pasal 13 ayat 1B dan 1C, bukan mengangkangi regulasi. Apalagi sebelumnya COO PT Liga Indonesia Baru (LIB) Bung Tigor Shalom Boboy sudah menyebut Persib Bandung bisa dinyatakan mundur dari Liga1 2017. Itu artinya Persib Degradasi. Hukum harus ditegakkan,” kata Anggota Komite Teknik dan Pengembangan PSSI, Andre Rosiade kepada media.
Untuk itu, ia mendesak pengambil kebijakan di federasi sepakbola Indonesia untuk patuh terhadap regulasi yang dibuat.
Jika tidak, PSSI hari ini berarti sama saja dengan PSSI masa lalu yang dibekukan pemerintahan Jokowi. Kalau tetap begitu, pengambil kebijakan PSSI sudah tak patuh terhadap pesan pemerintah yang ingin pengelolaan sepakbola yang lebih baik.
“Jangan mentang-mentang ada nama Persib Bandung, lalu kita abai dan tutup mata dengan regulasi sambil mencari celah,” katanya
Baca: Foto-foto Masa Lalu Jennifer Dunn Beredar, Bikin Pria Panas Dingin
Andre juga menegaskan agar PSSI, harus flashback dengan pembentukannya yang diwarnai lika liku.
Apalagi beberapa waktu lalu Kemenpora juga sempat melayangkan surat soal kondisi laga-laga terakhir di kompetisi. Artinya, pemerintah itu mengawasi dan mereka menilai ada yang janggal.
Tokoh muda pecinta sepakbola Minangkabau yang berkiprah di Jakarta mensinyalir kejanggalan ini muncul karena komposisi pengurus PT Liga Indonesia Baru (LIB) kental dengan Persib Bandung.
Komisaris Utama PT LIB itu tercatat Glen Sagita. Lalu, yang bersangkutan juga Dirut di PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Baca: Rambu-rambu Lalu Lintas Ini Disebut Cocok untuk Topeng Monyet, Kenapa Ya?
“Bagaimana mungkin, seorang pejabat teras di operator kompetisi, juga bos salah satu peserta kompetisi yang di ujung kompetisi bermasalah. Harusnya PSSI ingat. Pengurus sebelumnya pernah dibekukan karena pemerintah menilai ada yang janggal dengan pengurusan sepakbola di negeri ini. Jangan ulangi lagi. Pengurus baru harusnya menebar harapan, bukan menebar cita rasa lama,” kata Andre dengan nada suara yang mulai meninggi.
Sebelumnya, Chief Operation Officer PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigor Shalom Boboy, mengatakan bahwa Persib Bandung bisa dinyatakan mundur dari Liga 1 2017.
Hal itu dikarenakan tim berjulukan Maung Bandung tersebut memilih mundur bertanding saat menghadapi Persija Jakarta dalam pekan ke-33 Liga 1 2017 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2017) lalu.
Baca: Wah, Ada Permen Kopi Asal Indonesia Jadi Kudapan Astronot di Luar Angkasa saat Perayaan Thanksgiving
Persib memilih mundur ketika memasuki menit ke-82 setelah Persija unggul 1-0 lewat gol Bruno da Silva Lopes melalui titik penalti.
Manajer Persib, Umuh Muchtar, yang meminta Febri Hariyadi dkk tidak usah melanjutkan pertandingan lantaran sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit asal Australia, Evans Saun Roberts.
Saat itu, Tigor menyebut apa yang dilakukan Persib dalam laga melawan Persija sangat salah. Sebab, dalam regulasi Liga 1 pasal 13 ayat 1 B dan C tertulis hukuman bagi klub yang memilih mundur bertanding dalam kompetisi Liga 1 2017. "Sesuai regulasi pasal 13, bisa dianggap mengundurkan diri dari Liga 1,katanya.