Liga Indonesia
Borneo FC Resmi Boyong Edy Gunawan, Ini Fakta-fakta tentang si Lincah Jebolan Persiba
Namanya berkibar sebagai pemain profesional saat bergabung dengan klub kebanggaan 'kota minyak' Persiba Balikpapan.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar mengejutkan datang dari Borneo FC.
Klub sepak bola yang bermarkas di kota Samarinda itu baru saja mengumumkan rekrutan anyarnya, Edy Gunawan.
Edy diboyong dari Persela Lamongan. Namun belum diketahui pasti berapa nilai transfer pemain yang berposisi di sektor sayap itu.
Manajemen Borneo FC resmi memperkenalkan Edy Gunawan ke publik, Rabu (6/12/2017).
Baca: Wuih, Putri Jenderal Gatot Nurmantyo Ini Cantik Banget Lho, Yuk Intip Foto-fotonya
Melalui unggahan di Instagram, tampak Eddy Gunawan berpose bersama Presiden Borneo FC Nabil Husein serta agen pemain di industri sepak bola Indonesia, Gabriel Budi.
Di foto itu, Edy dan Nabil memperlihatkan secarik kertas yang diduga klausul perjanjian kontrak.
"Selamat Datang di Borneo FC, Edy Gunawan. Dengan Bergabungnya Edy, Borneo FC Menambah Daftar Pemain Asli Kaltim Didalam Skuad Pesut Etam. Welcome! #JayalahPesutEtam #BorneoFC @nabilhusein99 @gabrielbudi @edygun36," tulis akun @borneofc.id.

Baca: Terbongkar! Netizen Pergoki Ustazah Nani Handayani Aktif di Parpol, Metro TV tak Berkutik
Edy Gunawan memang bukanlah sosok asing di sepak bola Kaltim.
Ia merupakan putra daerah kelahiran Balikpapan, 25 September 1985.
Namanya berkibar sebagai pemain profesional saat bergabung dengan klub kebanggaan 'kota minyak' Persiba Balikpapan.

Selama dua musim merumput di Persiba, ia sempat merasakan kolaborasi bersama Aldo Barreto, Robertino Pugliara, Mijo Dadic, I Made Wirawan, Sultan Samma, hingga Iqbal Samad.
Selanjutnya, Edy Gunawan merasakan berganti-ganti klub ke Persebaya 1927, PSIS Semarang, Persela Lamongan, Barito Putera, lalu balik lagi ke Persela.
Reaksi Netizen
Bergabungnya Edy Gunawan ke rival mantan klubnya seketika menyita perhatian netizen.
Banyak yang menyambut positif, namun ada juga yang berkomentar nyinyir. Berikut rangkuman komentarnya:
@ibalprayogiputra: Banyaknya bek kiri nyaa... edy gun.. trus yericho.. trus rahman.. diego miecels dilepas kah
@bolanasional2018: Mantab Borneo
@rinawulan6185: @h3rm4nn salah satu program latihan kiper kh gan..?merawat rumput..*ngakak
@masaguswahyustwn: Waw pemain kelas ini, goodluck om
@andibchruddin: Senyap tapi mematikan! #JayalahPesutEtam
@bambangtolet54: Kelas ni pemain
@alfiandwi_prastyo: Semoga sukses diklub barumu bang @edygun36
@arffanmjhddn: Tahun 2019 di tanah kelahiran ya mainnya balikpapan#balistikcyber
@unomurdiono: kenceng lari nya ni orang
@ridhoori: Tarik semua bos pemain asli kaltim biar main di tanah kelahiran nya semua.
Si Kecil yang Lincah dan Kocak
Di lapangan Edy dikenal sebagai pemain sayap yang punya akselerasi cepat kala menusuk ke pertahanan lawan. Namun, kesan tersebut akan berubah drastis jika melihat kesehariannya di luar lapangan.
Selama berkostum Persela, Edy kerap menjadi pusat perhatian rekan-rekannya.
Baca: Kilas Balik 19 November, Momen tak Terlupakan bagi si Superman Gianluigi Buffon

Ia gemar bertingkah lucu untuk menghibur rekan-rekannya. Baik itu pada sesi latihan maupun saat dalam perjalanan tur untuk menjalani pertandingan tandang.
"Paling sering saya lakukan ya semacam joget-joget begitu," kata Edy, dilansir JUARA.net.
Baca: Kilas Balik 28 November, Kiper Pertama di Laga Profesional yang Cetak Hat-trick
Edy mengaku kerap kali dengan sengaja bertingkah lucu.
Motivasinya tak lain adalah agar kondisi tidak jenuh dan tegang.
Edy ingin membuat para pemain Laskar Joko Tingkir lebih sering tertawa.
"Motivasinya ya supaya teman-teman tidak jenuh saja dan tidak tegang juga," tutur Edy.
Baca: Kilas Balik 29 November, Lahirnya Penyerang Haus Gol Berlengan Satu Peraih Juara Piala Dunia
Kelucuan Edy mendapat tanggapan positif dari rekan satu timnya. Salah satunya dari Eky Taufik.
Menurutnya, kehadiran Edy selalu membuat suasana tim menjadi gembira dan penuh tawa.
"Ya, Edy bikin semua pemain semakin gembira, suasana tim semakin bagus dengan melucunya Edy," katanya.
Meski begitu, lelucon yang lempar oleh Edy rupanya tidak selalu sukses membuat rekan-rekanya tertawa.
"Sering juga kalau gagal melucu, kadang juga diejek sama teman-teman. Tapi semua itu cuma dalam rangka bercanda semata. Supaya kami tidak tegang saat latihan atau di mes pemain," sambung rekan sekamar Edy di mes Persela ini.
Pingsan di Lapangan
Pada 25 Oktober 2014, Edy Gunawan sempat kehilangan kesadaran di lapangan saat laga Arema kontra Persela di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Bek Persela Lamongan ini langsung dilarikan ke rumah sakit.
Edy tiba-tiba pingsan usai bertabrakan dengan pemain Arema, Hendro Siswanto.
Pandangannya gelap hingga terjatuh dan tak sadar lagi dengan kondisi sekitarnya.

"Mungkin ini juga efek kelelahan," tuturnya setelah pulih.
Baca: Inilah Alasan Sepak Bola Indah Brasil Kian Memudar
Insiden pingsannya Edy sempat memantik kepanikan di bench Persela kala itu.
Pelatih Persela, Eduard Tjong bahkan sampai berlari masuk lapangan untuk menolong anak asuhnya tersebut.
Sementara, CEO Arema, Iwan Budianto yang berada di bench tuan rumah terlihat panik dan berteriak memanggil paramedis dan ambulans untuk segera mengevakuasi Edy ke rumah sakit.
Pada pertandingan ini, Persela harus rela dikalahkan empat gol tanpa balas.
Mengamuk Gara-gara Ana' Sundala
Edy Gunawan juga sempat bersitegang dengan mantan rekannya di Persiba Balikpapan, Iqbal Samad.
Kejadian itu berlangsung usai pertandingan Persela Vs Persiba di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (8/8/2016) malam WIB dalam lanjutan Torabika Soccer Championship 2016.
Edy menyatakan, dirinya mendatangi bench official Persiba selepas pertandingan karena ingin meminta penjelasan kepada Iqbal.
Menurut Edy, Iqbal sempat memaki dirinya dengan kata-kata kasar yang membuatnya tidak terima, saat pertengahan babak kedua.
"Iqbal mengatai saya sebagai Ana' Sundala. Meski saya kelahiran Balikpapan, tapi saya tahu arti dari kata-kata itu," tutur Edy, Selasa (9/8/2016), dilansir KOMPAS.com.
"Itu kata-kata kasar dalam bahasa Makassar, yang artinya anak haram. Saya jelas tidak terima, karena jelek-jelek begini saya memiliki orangtua," katanya.
Baca: Jawaban Makjleb Rina Nose dari London saat Disindir Mirip Asmirandah, Karier Redup setelah Murtad
Menurut Edy, makian Iqbal terhadap dirinya dilakukan saat pertengahan babak kedua, saat dirinya dilanggar Iqbal.
Edy mengatakan jika Iqbal meluapkan makian tersebut lantaran dirinya dianggap melakukan diving.
"Hal seperti itu (diving) sudah lumrah dalam permainan sepak bola, kenapa harus dimaki dengan kata-kata kasar dan kelewat batas?" ujar Edy.
Atas tindakan Edy yang mendatangi Iqbal, membuat official kedua tim sempat bersitegang selepas pertandingan.
Beruntung kejadian tersebut tidak berlangsung lama, karena kedua pihak akhirnya bersepakat berdamai.
"Saya berharap, karena sudah sebagai pemain profesional, maka ke depan ada baiknya kita menjaga tingkah laku di dalam maupun di luar lapangan supaya dapat menciptakan atmosfer pertandingan yang kondusif," tuturnya.
Sebelum memperkuat Persela, Edy memang pernah tercatat sebagai penggawa Persiba.
Momen tersebut terjadi pada musim 2009 sampai 2011, di mana Edy mencatatkan 36 kali penampilan bersama tim Beruang Madu. (*)