Jelajah Energi Pertamax Borneo

Di Daerah Tertinggal Ini, Dulu Harga BBM Bisa Rp 20 Ribu per Liter!

Mengawali perjalanan hari keempat, tim Jelajah Energi Pertamax Borneo terlebih dahulu mengunjungi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Sampit.

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Tim Jelajah Energi Pertamax Borneo melewati jalan berlumpur menuju daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di daerah Kalteng, Jumat (15/12/2017). 

Nenjang Sapundu, khas Kalimantan Tengah menjadi tarian penyambutan yang membuat rombongan terpukau melihat aksi panggung para siswi penari dari SMAN 2 Danau Sembuluh.

Meski cuaca siang itu sedang panas-panasnya, tanpa mengenakan alas sepatu,  para penari begitu bersemangat dan tampil maksimal dengan iringan musik khas Kalteng.

Tak ayal tepuk tangan meriah para tamu undangan pun pecah.

Uniknya, ketika ditemui Tribunkaltim.co, seorang penari bernama Sherly Handayani (17) siswi kelas 12 IPA mengaku rela hingga begadang demi tampil menyambut kedatangan rombongan.

"Ini hiasan kepala bikin sendiri kak, kami bangun jam 3 subuh, bahkan sebenarnya kami tidak tidur untuk anyam daun janur jadi mahkota, belum lagi persiapkan tato menggunakan spidol," kata Sherly.

Lantaran acara terbilang dadakan, para penari pun hanya sempat latihan selama 3 hari demi menyambut rombongan.

"Tidak ada yang ngajarin, ini saya belajar sendiri lihat dari YouTube lalu berlatih sama teman-teman kalau lagi istirahat atau sore habis pulang sekolah. Pokoknya ada waktu luang harus dimanfaatin buat latihan biar gak ngecewain," ujar Sherly dengan bersemangat.

Kegiatan CSR Ekspedisi Setapak Pertamina pun terdiri dari beragam agenda.

Mulai membagikan buku bacaan, 550 pasang sepatu, 550 seragam olahraga bagi seluruh murid dan pakaian tari khas daerah setempat khusus siswa SMA.

BBM 1 Harga
Sebelum adanya kebijakan pemerintah mengenai warga di daerah Danau Sembuluh bisa membeli satu liter bensin Premium hingga Rp 20.000/liter di penjual eceran.

Beruntung sejak adanya SPBU modular Telaga Pulang, Danau Sembuluh, yang menerapkan BBM 1 Harga membuat warga sekitar merasa sangat terbantu.

"Dulu saya beli bensin di eceran, harganya lebih mahal bahkan pernah sampai tembus 20 ribu seliter. Sekarang sejak ada SPBU ini lebih gampang dan terbantu," ungkap Jarli (28) warga Telaga Pulang, yang keseharian berprofesi sebagai pedagang.

SPBU Modular ini merupakan satu-satunya tempat pengisian bahan bakar yang ada di derah 3T, Kecamatan Danau Sembuah. 

Maka bukan hal yang asing lagi SPBU selalu ramai diburu oleh warga setempat.

"Sehari mengisi bahan bakar dari TBBM Sampit untuk Premium 5.000-8.000 liter. Untuk 8.000 liter biasanya bertahan hingga 2 hari," ujar Eko Suryo, Pemilik SPBU modular Telaga Pulang.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved