Jelajah Energi Pertamax Borneo

Di Daerah Tertinggal Ini, Dulu Harga BBM Bisa Rp 20 Ribu per Liter!

Mengawali perjalanan hari keempat, tim Jelajah Energi Pertamax Borneo terlebih dahulu mengunjungi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Sampit.

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Tim Jelajah Energi Pertamax Borneo melewati jalan berlumpur menuju daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di daerah Kalteng, Jumat (15/12/2017). 

Karena ramainya antrean warga yang berebut mendapatkan bahan bakar, pihak SPBU memiliki cara tersendiri untuk mengantisipasi masalah tersebut. 

"Cara menahan warga biar tidak berebut kita biasanya kasih pengertian secara verbal, kalau kita biarkan setengah sehari langsung bisa ludes bahan bakar yang baru datang. Warga datang dengan membawa surat yang telah direkomendasikan oleh tiap-tip kepala desa," kata Eko pria kelahiran Sampit ini.

SPBU Modular sendiri menyuplai BBM untuk 11 desa terdekat. Seperti Desa Jahitan, Baung, Telaga Pulang, Danau Sembuluh 1-2, Cempaka Baru, Pareng, dan Pelingkau. 

Meski dibuka dari pukul 07.00-16.00 WIB, SPBU ini tak selalu beroperasi sehari penuh.

Kini harga BBM di daerah Danau Sembulah ini sama seperti tarif di perkotaan. 

Untuk satu liter Premium dibanderol Rp 6.450 harga serupa juga berlaku untuk Pertamax dan solar.

SPBU modular di 3T mulai beroperasi 23 Agustus 2017. (*)

 
 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved