Malam Tahun Baru, Dishub Samarinda Tutup Jalan, Ini Jalan-jalan yang akan Ditutup
Jalan Gajah Mada dan Jalan RE Martadinata, Kota Samarinda akan ditutup saat perayaan malam Tahun Baru 2018, Minggu (31/12).
Penulis: Doan E Pardede | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jalan Gajah Mada dan Jalan RE Martadinata, Kota Samarinda akan ditutup saat perayaan malam Tahun Baru 2018, Minggu (31/12). Penutupan dua ruas jalan ini akan mulai dilakukan sejak pukul 19.00 Wita.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda Ismansyah menjelaskan, penutupan ini harus dilakukan mengingat di lokasi tersebut akan ada beberapa kegiatan. Di antaranya, doa bersama di Lamin Etam dihadiri Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan undangan pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda.
"Tidak diperkenankan dan mohon bisa mencari jalur alternatif karena jalur akan ditutup dan dipergunakan untuk kegiatan masyarakat pejalan kaki," jelas Ismansyah.
Baca: Mundur dari Partai Gerindra, Yusran: Saya Merasa Dipandang Sebelah Mata
Sebelumnya, Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail dalam Rapat Paripurna di DPRD Kota Samarinda, Jumat (29/12) menyampaikan, Pemkot Samarinda telah mengambil sejumlah langkah agar menghadapi Natal dan Tahun Baru 2018, situasi Samarinda bisa tetap aman dan kondusif.
Bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) lanjut Nusyirwan, Pemkot tetap berupaya menangkal adanya radikalisme, ujaran kebencian, dan terorisme. "Itu sudah dilakukan sampai ke jajaran Lurah dan Babinkamtibmas dan Babinsa," ujarnya.
Baca: Antisipasi Keamanan Malam Tahun Baru di Samarinda, Brimob Siagakan Penjinak Bom
Pemkot Samarinda juga terus menjaga stabilitas harga barang, terutama sembilan bahan pokok (sembako). Dan berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) baru-baru ini, harga sembako tidak mengalami kenaikan.
Namun menurutnya, kondisi ini akan terus dipantau. Jika ada upaya-upaya penimbunan barang-barang, hal ini menurutnya akan berurusan dengan pihak Kepolisian. "Harga barang-barang kebutuhan pokok aman," katanya.
Tidak kalah penting adalah kesiap-siagaan menanggulangi bencana, khususnya tanah longsor. Baru-baru ini, terang Nusyirwan, Samarinda mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat berupa alat pendeteksi longsor atau retakan lahan, yang sudah dipasang di Selili.
Pengoperasian alat ini melibatkan relawan-relawan yang berasal dari 6 RT yang ada di wilayah tersebut.
Baca: Polisi Kerahkan 184 Personel Amankan Pergantian Tahun, Ini Titik Ramai di Balikpapan
Untuk banjir, Pemkot Samarinda menurutnya terus melakukan normalisasi drainase di titik-titik banjir. Dan saat ini, Pemkot Samarinda sudah menetapkan Standar Operation Procedure (SOP), manakala terjadi banjir di akhir tahun 2017 dan awal tahun 2018. (*)