Breaking News

Agar Pelajar di Wilayah Terpencil Tak Putus Sekolah, Disdik Berencana Bangun Sekolah Alam

Dalam pelaksanaannya, sekolah alam ini lebih fokus pada empat bidang dasar, pembinaan akhlak, logika, kepemimpinan, dan bisnis.

TRIBUN KALTIM / GEAFRY NECOLSEN
Anak-anak yang tinggal di perkampungan terpencil, banyak yang putus sekolah lantaran belum ada sekolah jenjang SMP dan SMA di kampung mereka. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Hingga saat ini, masih banyak ditemukan anak usia sekolah yang terpaksa tidak menyelesaikan program wajib belajar 12 tahun. Terutama di wilayah pesisir dan tempat-tempat terpencil.

Pasalnya, di tempat-tempat tersebut hanya terdapat Sekolah Dasar (SD). Sementara jenjang pendidikan di atasnya, seperti SMP dan SMA tidak ada, atau jauh dari perkampungan.

Akibatnya orangtua kesulitan untuk menyekolahkan anak mereka.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Berau berencana membentuk sekolah alam.

Langkah awal yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini adalah mengunjungi lokasi sekolah alam di Bogor untuk mempelajari kurikulum dan juga regulasinya, sehingga, lulusan sekolah alam ini diakui oleh negara.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Didi Rahmadi, mengatakan, ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk membentuk sekolah alam ini.

Baca juga:

Nelayan Ini Tangkap 20 Jenis Ikan di Laut Dalam, Simak Aneka Penampakannya yang Tak Biasa

VIDEO - Bertangan Kosong, Tindakan Heroik Pria Ini Selamatkan Nenek yang Tercebur ke Sungai Beku

Lakukan Free Style Ekstrem Pakai Sepeda BMX, yang Terjadi Selanjutnya Bikin Merinding!

 Persaingan Ketat 'Trio K' di Bawah Mistar Gawang Real Madrid, Siapa Bakal Tersisih?

Begini Prediksi Tim Dokter terhadap Kondisi Valentino Rossi Jelang MotoGP 2018

Pernah Terkaya Beberapa Jam, Boz Amazon Kini Beneran Salip Bill Gates Jadi Orang Terkya Sejagad

Kabar Gembira, 2018 Pemerintah Buka Lagi Lowongan CPNS, Formasi Daerah Lebih Banyak

Inilah Jadwal Fenomena Spektakuler di Langit Selama 2018, Jangan Lupa Lingkari Kalender!

Salah satunya aturan yang ada di dalamnya, karena target akhir dalam jenjang pendidikan ini adalah pelaksanaan ujian, rapor, dan terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

“Kami masih mengkaji lagi. Karena itu perlu berkunjung ke sekolah alam untuk melihat pola yang diterapkan dan aturannya,” ujarnya, Kamis (4/1/2018).

Dalam pelaksanaannya, sekolah alam ini lebih fokus pada empat bidang dasar, pembinaan akhlak, logika, kepemimpinan, dan bisnis.

Tenaga pengajar juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan karena itu, pihaknya juga akan melakukan kajian untuk pemenuhan tenaga pengajar.

“Kita lihat dulu aturannya seperti apa, kemudian kita padukan dengan aturan pemerintah,” imbuh Didi.

Dirinya mengatakan, tujuan pembentukan sekolah alam ini untuk menghindari putusnya jenjang pendidikan, khususnya bagi daerah yang belum memiliki sekolah.

Dicontohkannya, banyak anak-anak di Kampung Balikukup yang putus sekolah karena di kampung ini belum terdapat jenjang SMP, sehingga membuat sebagian besar anak-anak di sana tidak melanjutkan pendidikan.

“Kalau ada sekolah alam, mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan, tanpa harus meninggalkan kampungnya. Tujuannya adalah kelanjutan jenjang pendidikan meskipun cara pembelajarannya berbeda,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Agus Tantomo mengatakan, dirinya telah bertemu dengan Lendo Novo, penggagas sekolah alam pertama kalinya di Bandung, Jawa Barat.

Sekolah Alam merupakan konsep pendidikan yang digagas Lendo Novo berdasarkan keprihatinannya akan biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau oleh masyarakat.

Ide membangun sekolah alam adalah agar membuat sekolah dengan kualitas sangat tinggi, tetapi dengan biaya terjangkau.

Rencananya, sekolah alam ingin diwujudkan pada tahun ajaran 2018-2019. Konsep sekolah alam, menurut Agus tak jauh berbeda dengan homeschooling.

Proses belajar mengajar lebih dilakukan di ruang terbuka. Bahkan, konsep ini diakui lebih bagus kualitasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved