Viral di Medsos
Bayi Umur 10 Bulan Derita Penyakit Mematikan, Mau Operasi tapi BPJS hanya Tanggung Segini
Bayi perempuan bernama Alifa Khaira Wilda itu kini terbaring lemah di pembaringannya.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Bayi mungil berusia 10 bulan mendadak viral di media sosial.
Bayi perempuan bernama Alifa Khaira Wilda itu kini terbaring lemah di pembaringannya.
Ia divonis menderita penyakit Atresia Bilier, penyakit yang kedengarannya cantik tapi sungguh mematikan.

Salah seorang pengguna Facebook bernama Ishma Prihastono mengunggah foto-foto bayi Alifa.
Bayi Alifa diketahui berasal dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Ia merupakan putri ke-2 pasangan Waryoto dan Siti Aisah yang bermukim di Desa Dringo, RT 06, RW 03, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Menurut Ishma Prihastono, saat ini bayi Alifa membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menjalani operasi. Diperkirakan mencapai Rp 1,3 miliar.
Operasi tersebut, kata Ishma, hanya bisa di lakukan di RSCM Jakarta, dan untuk biaya BPJS Kesehatan hanya mengcover Rp 250 juta saja. Adapun sisanya menjadi tanggungan pihak keluarga.
"Untuk itu kami mohon dg kerendahan hati bantuan dr Sdr/i untuk meringankan beban biaya tersebut. Untuk donasi bisa dikirim melalui no rek BCA 2490245840 a/n SITI AISAH. No telfon yg bisa dihubungi 085700139124 a/n bpk Waryoto.
Semoga menjadi ladang amal bg kita. Aamiin. Terima kasih.
Mohon kepada semua pihak yg kebetulan membaca info ini untuk segera disebarkan, agar bantuan dapat diterima pihak keluarga.
Tidak ada unsur penipuan sama sekali. Bisa cek langsung di alamat yg tertera.
Sekali lagi kami ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya atas bantuan yg di berikan bpk/ibu, sdr/i, semoga segala kebaikan bapak, ibu, saudara, saudari semua dilipat gandakan oleh Allah SWT dan di catat sebagai amal baik bpk/ibu. Sdr/i semua. aamiin.
Note : yg mau lihat keadaan adik Alifa. Bisa saya temani. Rumah nya hanya berjarak 5rumah dri rumah saya. Bisa kabari saya dulu bila mau di antar," tulis Ishma di unggahan Facebooknya.
Sejak pertama kali terbit 31 Desember 2017 lalu hingga Kamis (4/1/2018) pukul 19.20 WIB, unggahan tersebut sudah 170 kali dibagikan.
Apa itu atresia bilier?
Dilansir hellosehat.com, Atresia bilier adalah kondisi langka yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu.
Saluran empedu pada hati, disebut juga dengan duktus hepatikus, merupakan saluran yang membawa cairan empedu dari hati ke kantong empedu untuk disimpan dan ke usus kecil untuk digunakan dalam pencernaan.
Cairan empedu yaitu cairan yang dihasilkan hati untuk dua fungsi: membawa racun dan produk sisa keluar tubuh, dan membantu pencernaan lemak dan pernyerapan vitamin larut lemak A, D, E, dan K.
Saat duktus empedu tersumbat, cairan empedu meningkat di hati dan menyebabkan kerusakan hati. Hal ini membuat hati sulit membuang racun dalam tubuh.

Ada dua jenis atresia bilier, yaitu fetal dan perinatal.
Atresia bilier fetal muncul saat bayi masih di dalam rahim. Sedangkan atresia bilier perinatal lebih sering terjadi dan tidak disadari hingga 2-4 minggu setelah kelahiran.
Beberapa bayi, khususnya yang lahir dengan atresia bilier fetal, juga memiliki kecacatan pada jantung, limpa dan usus.
Seberapa umumkah atresia bilier?
Atresia bilier jarang dan hanya terjadi pada 1 dari 18.000 bayi.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita, bayi prematur, dan anak Asia atau Afrika.
Tanda-tanda gejala atresia bilier
Gejala awal atresia bilier yaitu sakit kuning dan mata kuning. Sakit kuning dapat sulit dideteksi.
Umumnya, bayi lahir dengan sakit kuning ringan pada 1-2 minggu pertama dan hilang dari 2-3 minggu.
Meski begitu, pada anak dengan sumbatan bilier, sakit kuning bertambah parah.
Ada juga gejala lain dari sumbatan bilier seperti:
- Urin berwarna gelap seperti teh;
- BAB berwarna abu-abu atau putih seperti dempul;
- Pertumbuhan lambat.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Apa penyebab atresia bilier?
Atresia bilier disebabkan oleh berbagai hal, namun belum ada yang terbukti.
Atresia bilier bukan penyakit genetik, artinya penyakit ini tidak diberikan dari orangtua ke anak.
Selain itu, orang yang mengidap atresia bilier tidak berisiko memberikan penyakit ini pada anaknya.
Atresia bilier lebih mungkin disebabkan oleh kejadian di rahim atau sekitar waktu kelahiran.
Pemicu yang mungkin dapat berupa salah satu dari hal berikut ini:
- Infeksi virus atau bakteri setelah lahir, seperti cytomegalovirus, retrovirus atau rotavirus
- Masalah sistem imun, seperti saat sistem imun menyerang hati atau saluran empedu tanpa alasan
- Mutasi genetik, yang membuat perubahan permanen pada struktur genetik
- Masalah saat perkembangan hati dan saluran empedu dalam rahim. (*)