Keluarga Korban Laka Speedboat Anugerah Express Tuding Operator Lalai dan Abaikan Keselamatan
Pihaknya juga berharap, seluruh operator dan petugas keamanan memperketat pengawasan yang menyangkut keselamatan penumpang.
Namun Hariyono sangat yakin, kecelakaan ini disebabkan kelalaian operator.
“Indikasinya, muatannya banyak, di media mengatakan 45 (penumpang) kenapa bisa 53? Ini yang harus ditelusuri. Kami masih berkabung, setelah ini kami akan mencari pengacara,” imbuhnya.
Saat ditanya apakah pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memastikan jika peristiwa itu bukan kecelakaan, Hariyono mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pengacara yang akan ditunjuk nanti.
Pihaknya juga berharap, seluruh operator dan petugas keamanan memperketat pengawasan yang menyangkut keselamatan penumpang.
“Harusnya (keberangkatan) sesuai jadwal, jangan sampai penumpang menumpuk dan masuk seenaknya sehingga jumlah penumpang melebihi kapasitas,” tandasnya.
Sekadar diketahui, Felicia dan Natasya merupakan warga Tanjung Redeb, Kabupaten Berau yang sedang menikmati libur Natal dan tahun baru.
Setelah liburan, mereka kembali ke Tawau melalui Tanjung Selor melalui jalur sungai sebelum melanjutkan penerbangan melalui Bandara Juwata, Tarakan.
Namun rencana mereka berakhir tragis, karena kapal yang mereka tumpangi terbalik dan tenggelam. (*)