Keluarga Korban Laka Speedboat Anugerah Express Tuding Operator Lalai dan Abaikan Keselamatan
Pihaknya juga berharap, seluruh operator dan petugas keamanan memperketat pengawasan yang menyangkut keselamatan penumpang.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Usai memakamkan kedua korban kecelakaan speedboat Anugerah Express, keluarga besar Natasya dan Felicia menggelar jumpa pers di rumah duka Kamis (4/1/2018) pukul 17.00 Wita tadi.
“Keluarga besar kami tidak terima, ini menyangkut nyawa. Apalagi kejadian ini berulang kali seperti yang terjadi di Tarakan kemarin,” tegas Hariyono, paman korban.
Lebih lanjut, Hariyono menilai, pengelola atau operator speedboat Anugerah Express melalaikan unsur keselamatan.
“Ini sepertinya safety-nya kurang, kok bisa sampai terbalik. Kami tidak terima dan kami serahkan ke pengacara. Karena kami tidak mau lagi ada korban di kemudian hari,” katanya lagi.
Hariyono belum bersedia menyebutkan nama pengacara yang akan ditunjuk untuk mewakili keluarga dalam mecari keadilan.
Baca juga:
Nelayan Ini Tangkap 20 Jenis Ikan di Laut Dalam, Simak Aneka Penampakannya yang Tak Biasa
VIDEO - Bertangan Kosong, Tindakan Heroik Pria Ini Selamatkan Nenek yang Tercebur ke Sungai Beku
Lakukan Free Style Ekstrem Pakai Sepeda BMX, yang Terjadi Selanjutnya Bikin Merinding!
Persaingan Ketat 'Trio K' di Bawah Mistar Gawang Real Madrid, Siapa Bakal Tersisih?
Begini Prediksi Tim Dokter terhadap Kondisi Valentino Rossi Jelang MotoGP 2018
Pernah Terkaya Beberapa Jam, Boz Amazon Kini Beneran Salip Bill Gates Jadi Orang Terkya Sejagad
Kabar Gembira, 2018 Pemerintah Buka Lagi Lowongan CPNS, Formasi Daerah Lebih Banyak
Inilah Jadwal Fenomena Spektakuler di Langit Selama 2018, Jangan Lupa Lingkari Kalender!
Namun Hariyono sangat yakin, kecelakaan ini disebabkan kelalaian operator.
“Indikasinya, muatannya banyak, di media mengatakan 45 (penumpang) kenapa bisa 53? Ini yang harus ditelusuri. Kami masih berkabung, setelah ini kami akan mencari pengacara,” imbuhnya.
Saat ditanya apakah pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memastikan jika peristiwa itu bukan kecelakaan, Hariyono mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pengacara yang akan ditunjuk nanti.
Pihaknya juga berharap, seluruh operator dan petugas keamanan memperketat pengawasan yang menyangkut keselamatan penumpang.
“Harusnya (keberangkatan) sesuai jadwal, jangan sampai penumpang menumpuk dan masuk seenaknya sehingga jumlah penumpang melebihi kapasitas,” tandasnya.
Sekadar diketahui, Felicia dan Natasya merupakan warga Tanjung Redeb, Kabupaten Berau yang sedang menikmati libur Natal dan tahun baru.
Setelah liburan, mereka kembali ke Tawau melalui Tanjung Selor melalui jalur sungai sebelum melanjutkan penerbangan melalui Bandara Juwata, Tarakan.
Namun rencana mereka berakhir tragis, karena kapal yang mereka tumpangi terbalik dan tenggelam. (*)