Kebakaran Klandasan Ulu
Kebakaran di Klandasan Ulu Hanguskan Laboratorium SDN 003 dan Isinya
Kehilangan barang bukan karena ada tindakan penzarahan atau pencurian, namun lebih kepada hilang karena adanya peristiwa kebakaran.
Penulis: Budi Susilo |
Guru yang datang ke sekolah waktu itu tidak lain ingin melakukan pengamanan barang.
Baca: Seorang Ibu Hamil di Samarinda Dinyatakan Positif Difteri, Bagaimana Nasib Janinnya?
Baca: Wow, Dalam Semalam Pencuri Bisa Congkel 4 Rumah!
Baca: Berburu Lebah Pembunuh, Warga dan Petugas Bakar Lahan
Baca: Perluasan Kilang Minyak di Balikpapan Bakal Serap 30 Ribu Tenaga Kerja Baru
Baca: Sungguh Menyentuh Isi Surat Cinta Ahok dari Penjara, Veronica Tan Sampai Nangis Membacanya
“Mengamankan barang yang bisa diamankan. Utamanya yang paling penting mengamankan dokumen-dokumen yang ada di ruang tata usaha. Barang yang diamankan hanya dokumen saja, ditaruh di musalla sekolah (lokasi berdekatan dengan pintu gerbang sekolah),” ujarnya.
Secara hitungan, semua benda tersebut jumlahnya mencapai 30 unit lebih, terdiri dari monitor, CPU dan earphone.
Tentu saja, kerugian yang ditanggung bisa mencapai ratusan juta rupiah.
“Semua sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan. Kami hanya melaporkan saja, tidak sampai mengajukan lagi permohonan pengadaan ke pemerintah. Barang semua diberikan gratis, bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Jadi berdasarkan laporan, sekolah mengalami kehilangan karena kebakaran.
Benda-benda yang hilang ialah peralatan di ruang laboratorium bahasa Inggris dan dua laptop milik guru.
“Sudah dilaporkan ke polisi. Kami bilang tidak dicuri. Bilangnya hilang saja. Bukan dicuri. Kalau dicuri berarti ada proses penyidikan. Nanti dicari siapa terduga tersangkanya dan siapa nanti yang jadi tersangkanya,” katanya.
Sebelum muncul peristiwa kebakaran, kelas laboratrium bahasa tidak digunakan sebab mata pelajaran bahasa Inggris di SD tidak lagi diterapkan.
Selama ditiadakan mata pelajarannya, maka ruang laboratorium tidak terpakai untuk mengajar bahasa Inggris.