Menguak Profesi Penonton Bayaran di Televisi, Sebulan Bisa dapat Rp 12 Juta
Namun faktanya, di luar dua genre acara itu pun, hampir semua program di televisi selalu membutuhkan yang namanya PB.
Mahasiswi semester 4 Universitas Pancasila ini kerap menghadiri berbagai acara TV demi mencari tambahan dana buat kegiatan kemahasiswaan di kampusnya.

Foto by: Rizky Abdu Rahman
“Iya, baru angkatan gue sih yang inisiatif jadi penonton bayaran. Karena sebenernya lumayan mempengaruhi banget. Biasanya kalau kita cari dana dengan ngamen, udah jauh-jauh ke tempatnya, eh dapetnya cuma dua ratus ribu. Ke sini kita jauh-jauh, bisa dapat 500-600ribu. Dua kali lipat gitu.” papar Dea yang ngaku enjoy banget sama kegiatan nonton begini.
Ada pun yang menekuni kegiatan PB ini sebagai mata pencaharian, mereka bisa ngantongin duit di kisaran 1,5-2 juta per bulan.
Tapi buat mencapai angka segitu, mereka mesti mau mengisi bangku penonton di 3 sampai 4 program TV per hari.
Widih, capek juga tuh.
12 Juta Sebulan
Selain tau cerita seru dari para penontonnya, kita juga perlu tau kalau mereka itu nggak jalan sendiri-sendiri.
Ada pihak-pihak yang bertugas mencari, mengumpulkan, dan mengkoordinir para PB ini untuk kemudian diajak ‘main’ ke berbagai program TV.
Dengan kata lain, pihak-pihak inilah yang telah menjadikan dunia PB sebagai ladang bisnis yang rupanya lumayan ‘basah’.
Baca: Tiga Paslon Pilgub Kaltim Jalani Tes Psikologi, Cagub Ini Sebut Sulit Gambar Orang
Ya gimana nggak basah kalau ternyata mereka bisa mendulang rupiah minimal 12 juta dalam satu bulan?
Bermodalkan alat komunikasi dan networking yang luas, satu kepala bisa membawahi beberapa kepala lainnya di berbagai daerah.
‘Kepala daerah’ yang biasa disebut koordinator lapangan (koorlap) ini, bisa mengumpulkan ratusan PB untuk kemudian diboyong ke program TV setiap saat.
Bahkan, satu jam sebelum program TV-nya mulai pun, bisa!
Foto by: Jeanett Verica
“Saya punya koorlap yang banyak di daerah-daerah. Semua Jabodetabek ini saya ada koorlapnya, dan mereka yang bawain penonton bayaran kalau dibutuhkan di sini berapa, di situ berapa. Saya tinggal hubungi mereka.” ujar Mukhlis, salah satu koordinator agensi PB kategori umum yang bisa meraup keuntungan hingga 50 juta per bulan.