Kecantikan

Bahaya. . . Jangan Asal Pencet Jerawat di Wajah Bagian Ini, Bisa Infeksi ke Otak!

Jerawat memang kerap dianggap mengganggu penampilan. Tapi, bukan berarti kita bisa sembarangan memecahkan jerawat.

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

TRIBUNKALTIM.CO -- Jerawat memang kerap dianggap mengganggu penampilan.

Tapi, bukan berarti kita bisa sembarangan memecahkan jerawat.

Menangani jerawat memang butuh kesabaran.

Jika terlalu terburu-buru, kulit kita justru akan semakin iritasi dan memerah.

Kapan pun waktunya, memecahkan jerawat pada area-area berikut ini, sebisa mungkin dihindari.

Bagian manakah itu?

Baca: BREAKING NEWS - Polisi Gerebek Pesta Seks Gay di Vila Kawasan Cipanas

Baca: Nggak Nyangka, Ternyata Begini Perasaan Arumi Bachsin saat Suaminya Emil Dardak Jadi Cawagub Jatim

Baca: Rampung 100 Persen, Sistem Pencahayaan Stadion GBK Disebut Terbaik di Dunia!

Ada area segitiga bahaya atau "danger triangle" dalam memecahkan jerawat di wajah.

Area ini mencakup ujung mulut hingga jembatan hidung.

Lebih baik, hindarilah memecahkan jerawat pada area tersebut karena akan menimbulkan risiko infeksi.

Infeksi akan mudah terjadi karena pada area tersebut terdapat urat halus yang bersambung pada bagian sinus cavernous pada otak.

"Jika ada infeksi kulit serius pada area tersebut yang tidak terobati, kemudian menjalar ke otak, maka bisa menimbulkan hal fatal."

Hal itu dikatakan Dr Jeremy Brauer, praktisi dermatologi di NYU Langone Medical Center, seperti dikutip laman Men's Health.

Infeksi dari jerawat yang pecah pada daerah itu bisa diobati dengan mudah menggunakan antibiotik.

Baca: Sering Pakai Fashion Branded, Begini Tampilan Syahrini Vs Inul Daratista, Kece Mana Nih?

Baca: Ribut-ribut soal Mahar Politik, Ini 3 Syarat Prabowo untuk Calon Kepala Daerah

Baca: RESEP - Awali Minggu Pagi Ceria dengan Slow Cooker Mac and Cheese

Jadi, jika "kecelakaan itu sudah telanjur terjadi, Kamu tak perlu terlalu khawatir.

Ada pun tanda-tanda infeksi di antaranya bagian kulit memerah, bengkak, kering, berdarah, dan keluar nanah.

"Jika gejala ini berlangsung lama, cari lah bantuan medis," kata Brauer. (Kompas.com/Nabilla Tashandra)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved