Jadi Cleaning Service Unmul, Pria Ini Berhasil Tamatkan S2, Lihat Nasibnya Sekarang
Jurmansyah mengantongi gelar Magister Ilmu Administrasi Negara (AN). Pria kelahiran 1985 ini berhasil lulus
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
"Saat jadi loper, saya sering diminta pelanggan tempat saya mengantar koran untuk bersih-bersih rumah. Jadi, lumayan dapat tambahan lagi," katanya sambil tersenyum.
Baca: Alamak, Segini Rupanya Penghasilan Via Vallen dan Nella Kharisma dari Youtube, Kaya Mendadak!
Kesibukan mencari nafkah, membuat kuliah Jurmansyah baru kelar enam tahun kemudian. Tepatnya 2010. Berbanding terbalik dengan waktu yang ditempuhnya untuk menuntaskan pendidikan Strata II (S2) yang hanya setahun sebelas bulan.
"Biasanya, saya menunggu kuliah pascasarjana selesai, baru membersihkan ruangan. Nah, saya pikir, dari pada hanya menunggu orang kuliah, kenapa saya tidak ikut kuliah saja," ucap Jurmansyah.
Setelah melakoni pekerjaan sebagai cleaning service selama dua tahun, Jurmansyah akhirnya minta izin kepada atasannya untuk melanjutkan studi S2, di kampus yang dibersihkannya tersebut.
Baca: Wow, Sebulan Mengemis di Dubai, Penghasilannya Bisa Beli Rumah Mewah di Indonesia
"Atasan mendukung, ya saya lanjut kuliah sambil tetap mengerjakan tugas saya, membersihkan ruang kuliah," katanya lagi.
Setelah lulus S2, Jurmansyah mengaku belum memiliki rencana lain. Dirinya masih akan terus bekerja sebagai cleaning service, sambil melihat peluang kerja yang lebih baik di Unmul.
Bagi Jurmansyah, meski hanya sebagai cleaning service, bekerja di instansi pemerintah membuat dirinya memiliki jaringan. Hal yang tidak didapatkannya sebagai penjaga toko handphone.
"Iya, makanya saya mau kerja sembarang saja di Unmul. Kalau di toko handphone, peluang dapat jaringan itu susah," ungkapnya.
Baca: Wow, Sebulan Mengemis di Dubai, Penghasilannya Bisa Beli Rumah Mewah di Indonesia
Untuk memulai studi S2-nya, Jurmansyah harus menguras tabungannya untuk membayar uang semester 1 dan 2. Di semester 3, Jurmansyah beruntung mendapatkan Beasiswa Kaltim Cemerlang.
Namun, di semester terakhir, Jurmansyah terpaksa menjual sepeda motor kesayangannya untuk membayar uang kuliah. Sebagai cleaning service, Jurmansyah hanya bisa membawa pulang Rp 2,1 juta per bulan.
"Saya jual motor saya Rp 8 juta. Sementara, uang kuliah saya Rp 8,5 juta per semester. Akhirnya ambil tabungan lagi," katanya.
Suami dari Nur Samiah ini bertekad untuk meraih gelar doktor. Alias melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata III (S3). Terlahir dari keluarga yang kurang memerhatikan pendidikan, memotivasi Jurmansyah untuk meraih pendidikan setinggi mungkin.
"Hampir tidak ada saudara saya yang sarjana. Tapi, saya justru termotivasi. Jika kita punya cita-cita, selalu saja ada jalan," tuturnya.