Google Doodle
Diva Asia, Teresa Teng Hiasi Google Doodle Hari Ini, Berikut Fakta-fakta Menarik Tentangnya
Teresa Teng penyanyi asal Taiwan yang legendaris bahkan mendunia hiasi Google Doodle hari ini, Senin (29/1/2018)
TRIBUNKALTIM.CO - Situs pencari Google kembali memajang tokoh dunia sebagai Google Doodle di halaman depannya.
Kali ini, tokoh Google Doodle adalah artis penyanyi asal Taiwan (台灣 tái wān) legendaris bahkan mendunia adalah Teresa Teng atau 鄧麗君 (dèng lì jūn).
Alunan suara yang merdu dan lembut menjadi ciri khas setiap lagu yang merakyat dan romantis.

Baca: Hiasi Google Doodle Hari Ini, Berikut Fakta Menarik Virginia Woolf Sosok Novelis Sastra Modernis
Setiap tembang yang dinyanyikan Teresa Teng selalu menjadi hits di mana-mana.
Lagu “The Moon Represents My Hearts” atau 月亮代表我的心 (yuè liàng dài biǎo wǒ de xīn) menjadi lagu yang selalu dikenang sepanjang masa.
Bahkan menjelang hari kasih sayang (情人節 qíng rén jié) Tiongkok, penyanyi Bon Jovi membuat single lagu berbahasa mandarin yaitu “The Moon Represents My Hearts” dengan baik. Jarang sekali ada penyanyi dari barat yang membuat single lagu klasik Tiongkok, mungkin ini termasuk langka dan baru pertama kalinya.
Teresa Teng yang tahun ini genap berusia 62 tahun jika masih ada, memulai kariernya sebagai penyanyi sejak usia belia 14 tahun.
Perjalanan panjang sebagai penyanyi yang tampil dimana-mana bahkan seluruh Asia, selalu menjadi kenangan bagi penggemarnya.
Suara emas sang legendaris yang bisa 7 bahasa ini selalu disukai oleh tua dan muda. Di Nusantara ini, lagu “The Moon Represents My Hearts” masih menjadi lagu legendaris yang dikenang oleh semua kalangan termasuk anak muda.
Berawal dari tahun 1967, Teresa Teng menyanyikan lagu berbahasa Mandarin, Kanton (廣東 guǎng dōng), Hokkian (福建 fú jiàn).
Pada tahun 1973, Teresa Teng memperluas karirnya ke negara tetangga yaitu Jepang. Lagu yang dinyanyikan pun menggunakan bahasa Jepang.
Lagu yang menjadi hits di tahun pertama di Jepang adalah空港 (kōng gǎng).
Selain itu juga Teresa Teng adalah penyanyi asing pertama yang hampir memenangkan semua penghargaan di anugerah musik Jepang selama empat tahun berturut-turut mulai dari tahun 1984 sampai 1988.
Sejak saat itu Teresa Teng pun menjadi penyanyi dunia yang semakin dikenal orang.
Akhir Hidup
Pada tanggal 8 Mei 1995, Teresa Teng mengakhiri karirnya sebagai penyanyi di usia 42 tahun, menghembuskan nafasnya terakhir di Chiang Mai Thailand.
Serangan asma akut yang dideritanya tersebut yang merenggut nyawanya saat sedang liburan. Berkat karyanya dalam dunia musik di Taiwan hingga mendunia, beliau dimakamkan dengan status sebagai pahlawan di Taiwan.
Presiden Taiwan saat itu李登輝 (lǐ dēng huī) pun menghadiri pemakaman Teresa Teng. Makam sang pemilik lagu Tian Mi Mi (甜密密) terletak di kaki gunung 金寶山 (jīn bǎo shān) yang artinya Gunung Harta Karun Emas.
Patung Teresa Teng ini dibuat dan lagu milik beliau dikumandangkan sebagai latarnya. Tugu peringatannya pun dibangun untuk mengenang penyanyi legendaris di depan makamnya.
Terdapat juga piano raksasa elektronik yang dapat diinjak balok pianonya, sehingga muncul suara.
Seluruh barang peninggalan Teresa Teng berupa gaun pentas, perhiasan serta lainnya dipajang di Yuzi Paradise yang merupakan taman kesenian di桂林 (guì lín) Tiongkok.
Patung lilin Teresa Teng pun dibuat dan dipajang di museum lilin Madame Tussauds Hongkong (香港杜莎夫人蠟像館 xiāng gǎng dù suō fū rén là xiàng guǎn).
Tembang milik Teresa Teng juga sempat ditayangkan dalam film seperti Rush Hour-2, Prison on Fire, Formosa Betrayed, Gomorrah dan bahkan di salah satu film komedi Indonesia “Sama Juga Bohong” yang diperankan oleh Warkop DKI.
Lagu lagu romantis Teresa Teng yang pada era 1970-an sempat menjadi salah satu dari lima Diva Asia terbaik ini juga telah dinyanyikan kembali dengan penyanyi muda Taiwan dengan versi melodi yang berbeda. (Banjarmasin Post/Tribun Sumsel/henky honggo)