Ekspedisi Raja Ampat

Ekspedisi Raja Ampat - Wow! Ada Pensil Raksasa Menjulang di Laut

Bentuknya menjulang setinggi kira-kira 15 meter. Sungguh lain dari yang lain.

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFUL SYAFAR
Panorama alam Teluk Kabui, Raja Ampat, Papua Barat, dipotret dari puncak Manyaifun, Senin (12/2/2018). 

Laporan wartawan TribunKaltim.co, Syaiful Syafar

TRIBUNKALTIM.CO, RAJA AMPAT - Tak berselang lama setelah menyantap makan siang, tiga boat yang mengangkut rombongan media gathering Telkomsel Area Pamasuka bergerak meninggalkan dermaga Sawinggrai, Senin (12/2/2018) siang.

Kali ini perjalanan dilanjutkan menuju kawasan Teluk Kabui yang berada di antara Pulau Waigeo dan Pulau Gam. 

Baca: Ekspedisi Raja Ampat - Insiden Lepas Jangkar di Tengah Laut Diganjar ‘Surga’ Alam

Untuk sampai ke tempat ini memakan waktu sekitar 30 menit.

Gugusan pulau karang tersusun indah bak labirin.

Dari sekian banyak pulau karang, satu yang menyita perhatian.

Bentuknya menjulang setinggi kira-kira 15 meter. Sungguh lain dari yang lain.

Karang ini dinamai Batu Pensil. 

Batu Pensil yang menjulang di lautan di kawasan Teluk Kabui, Raja Ampat, Papua Barat, Senin (11/2/2018).
Batu Pensil yang menjulang di lautan di kawasan Teluk Kabui, Raja Ampat, Papua Barat, Senin (12/2/2018). (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFUL SYAFAR)

Bentuknya memang unik, agak ramping dengan ujung yang lancip.

Itulah sebabnya ia diberi nama Batu Pensil.

Keberadaan Batu Pensil yang berdiri kokoh di tengah laut, terpisah dengan gugusan karang lain, membuatnya menjadi ikon di kawasan Teluk Kabui.

Sebuah boat berisi belasan awak penumpang mendekat ke arah Batu Pensil di kawasan Teluk Kabui, Raja Ampat, Papua Barat, Senin (11/2/2018).
Sebuah boat berisi belasan awak penumpang mendekat ke arah Batu Pensil di kawasan Teluk Kabui, Raja Ampat, Papua Barat, Senin (12/2/2018). (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFUL SYAFAR)

Tidak ada yang mengetahui pasti sejak kapan Batu Pensil dan kawan-kawannya berdiri.

Diperkirakan usianya sudah ratusan atau ribuan tahun.

Pulau-pulau karang  itu tak berpenghuni.

Hanya dijaga oleh beberapa warga yang tinggal di perkampungan terdekat.

Para penjaga biasanya berkeliling patroli menggunakan perahu kecil, terutama memantau saat turis datang.

Kawasan Teluk Kabui, Raja Ampat, Papua Barat.
Kawasan Teluk Kabui, Raja Ampat, Papua Barat, Senin (12/2/2018). (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFUL SYAFAR)

Panorama Teluk Kabui akan terlihat jelas dari ketinggian.

Untuk mendapatkannya kita harus mendaki puncak di Pulau Manyaifun atau yang dikenal dengan Bukit Raja.

Belum ada tangga utuh untuk menjangkau puncak ini.

Deretan anak tangga baru terpasang di seperempat ketinggian pulau.

Sisanya hanya ada seutas tali yang terikat di pepohonan untuk dijadikan pegangan para pendaki.

Ngos-ngosan memang.

Tapi semua terbayar saat sampai di puncak.

Panorama alam Teluk Kabui, Raja Ampat, Papua Barat, dipotret dari puncak Manyaifun, Senin (11/2/2018).
Panorama alam Teluk Kabui, Raja Ampat, Papua Barat, dipotret dari puncak Manyaifun, Senin (12/2/2018). (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFUL SYAFAR)

Pemandangan Teluk Kabui sungguh bikin takjub.

Rombongan media gathering Telkomsel Area Pamasuka foto bareng di puncak Manyaifun dengan latar panorama alam Teluk Kabui, Raja Ampat, Senin (11/2/2018).
Rombongan media gathering Telkomsel Area Pamasuka foto bareng di puncak Manyaifun dengan latar panorama alam Teluk Kabui, Raja Ampat, Senin (12/2/2018). (IST)

Dan satu hal lagi, jangan buru-buru turun kalau belum sempat foto-foto di sini. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved