Waduh, Guru SD Diamankan Polisi Karena Lakukan Pelecehan Pada 65 Siswanya
pria yang juga menjabat sebagai wali kelas itu sudah melakukan tindak pelecehan sejak tahun 2013 hingga 2017
TRIBUNKALTIM.CO - MSH (29), seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Surabaya diamankan polisi pada hari Rabu (21/2/2018).
Dirinya diduga telah melakukan pencabulan terhadap muridnya sendiri.
Tak tanggung-tanggung, jumlah korban pencabulan yang dilakukan MSH mencapai angka 65 orang.
Guru sebuah SD swasta di Surabaya tersebut dijemput polisi di rumahnya, Jalan Simo Sidomulyo 8, Kelurahan Petemon, Kecamatan Sawahan, Surabaya.
Baca: Rutin Pijat Hingga Konsumsi Cuka Apel, Rupa-rupa Peserta Pilgub Kaltim Jaga stamina saat Kampanye
Tribunstyle melansir dari Kompas.com, Yang melapor ke Polda Jatim yaitu para wali murid dan guru sekolah tersebut," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Kamis (22/2/2018) malam.
Berdasarkan laporan yang diterima, pria yang juga menjabat sebagai wali kelas itu sudah melakukan tindak pelecehan sejak tahun 2013 hingga 2017.
"Pelaku dilaporkan melakukan pelecehan verbal maupun non-verbal," ujar Frans.
Pelecehan tersebut dia lakukan di berbagai tempat.
Mulai dari ruang kelas, kolam renang, dan di dalam bus saat pihak sekolah menggelar acara study tour.
Baca: Usai Video Istrinya Labrak Nylla Nylala Jadi viral, Pak Dendy Kini Berhadapan dengan Masalah Baru
Seperti yang Tribunstyle lansir dari Surya.co.id, "Saya juga pernah memperlakukan saat anak-anak dalam perjalanan dari Mojokerto - Surabaya," ujar tersangka MSH.
Bahkan, dirinya mengaku perbuatan bejatnya tersebut disaksikan oleh siswa yang lain.
"Aksi pelecehan kadang juga dilakukan di depan siswa lainnya," ucap Frans.
Kepada wartawan, polisi mengatakan tersangka mengaku mencabuli muridnya dan melakukan hal tak senonoh, dari meremas, mengusap, hingga menggesek.
MHS juga pernah menyuruh siswanya untuk memegang alat vital miliknya.
Bahkan, dirinya juga mengaku pernah menunjukkan alat vitalnya di depan para siswanya sendiri.
Saat ditanya apakah dirinya pernah menyodomi para korban, MSH mengaku hanya memegang dan meremas saja.
Selain itu, pelaku juga mengaku bahwa dirinya lebih tertarik pada anak laki-laki.
"Kalau sudah begitu, keinginan saya terpenuhi," begitu pengakuannya.
Baca: Emirates Buka Banyak Promo Menuju Eropa, ke Belanda Pulang Pergi Cuma Rp 12 Juta
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menjelaskan, terbongkarnya aksi bejat ini berawal dari pesan yang dikirim pihak sekolah ke grup WhatsApp guru pada tanggal 17 Februari 2018 kemarin.
Dalam pesan tersebut, pihak sekolah mengimbau agar wali murid kelas IV A dan V A untuk berkumpul di aula sekolah pada Senin (19/2/2018) kemarin.
Pihak sekolah membongkar perbuatan MSH pada pertemuan tersebut.
Setelah pertemuan itulah, para wali murid berbondong-bondong melaporkan MSH pada Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu
(SPKT) Polda Jatim.
"Yang lapor resmi 6 wali murid. Sisanya pengakuan dari siswa yang pernah dicabuli tersangka," ujar Kapolda.
Dirinya juga memerintahkan pada para penyidik untuk memproses sesuai hukum yang ada.
"Dia itu adalah tenaga pendidik. Tentu hukumannya akan lebih berat. Terlebih jumlah korbannya seabrek," tandas Machfud Arifin.
Baca: Ngga Nyangka, Ternyata Begini Penampilan Ian Kasela Saat Kacamata Hitamnya Dilepas
Perihal apakah pelaku mempunyai gangguan jiwa atau tidak, Kapolda mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan.
Kapolda juga mengimbau pada orang tua untuk terus waspada.
"Semuanya harus waspada. Jangan sampai ada lagi kejadian yang menimpa anak-anak," pungkasnya.
(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)