Dilempar Gas Air Mata dan Water Canon Massa Lari Kocar-kacir, Begini Adegan Sispamkot
Di antara mereka para demonstran ada yang membawa gambar foto sosok calon kepala daerah yang bertuliskan ''Pilih Saya".
Penulis: Budi Susilo |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pengunjuk rasa salah satu pendukung calon kepala daerah lakukan demonstrasi di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Massa bergerak sebanyak ratusan orang.
Massa berteriak menutut keputusan yang dianggap tidak adil.
Di antara mereka para demonstran ada yang membawa gambar foto sosok calon kepala daerah yang bertuliskan ''Pilih Saya".
Bergerak dari arah Lapangan Merdeka.
Setiba di lokasi, aksi dorong-dorongan terjadi antara kepolisian dengan pengunjuk rasa.
Sekitar pukul 10.20 Wita, proses negosiasi mengalami jalan buntu.
Massa datang lebih banyak lagi. Kedatangan mereka semakin beringas, ada yang membawa balok dan beberapa orang melempar sesuatu benda ke aparat.
Baca: Hari Ini Sispamkota Balikpapan, Ada Pengalihan Jalan, Catat Waktu dan Jalurnya
Massa semakin anarkis satu di antara pengunjuk rasa ada yang diamankan karena diduga sebagai dalang keributan.
Penangkapan pengunjuk rasa ini menggunakan buru sergap anjing pelacak.
Kesigapan anjing berburu pada sesorang yang dianggap dalam kerusuhan sangat cepat dan tepat.
Tangan sang pengunjuk rasa digigit anjing lalu tak berkutik.
Polisi langsung meringkusnya, dibawa ke kendaraan tahanan mobil lapis baja.
Spontan tim pengamanan langsung dimaksimalkan.
Baca: Sispamkot, Massa Demonstrasi Pilkada Berkumpul di Monpera, Begini Antisipasinya
Tim anjing pelacak disebar dan sebuah mobil water canon diluncurkan.
Air disemprotkan ke kerumunan massa dan gas air mata ditebar di tengah-tengah demonstran.
Kondisi tindakan yang sempurna tersebut membuat para pengunjuk rasa lari kocar-kacir membubarkan diri. Massa yang anrkis lari tunggang langgang menjauhi gedung KPU.
Petugas bisa mengamankan wilayah, situasi kembali tentram dan terkendali.
Namun itu semua hanyalah adegan semata yang dimasukkan dalam rangkaian kegiatan pengamanan Pilkada Kaltim oleh pihak kepolisian bersama Tentara Nasional Indonesia.
Hal ini dibenarkan Kapendam VI Mulawarman, Dino Martino, bahwa dalam menghadapi pelaksanaan Pilkada serentak dan Pemilu 2019, dilakukan simulasi pengamanan kota (sispamkot).
Baca: Pesan Istri Nusyirwan Ismail untuk Sofyan Hasdam yang Ingin Mundur: Jangan Khianati Pak Nus. . .
"Berlangsung selama sehari saja," katanya.
Sekenario yang dirancang ada pengunjuk rasa memprotes atas keputusan politik namun massa yang berunjuk rasa dalam berdemonstrasi berujung aksi anarkis, membuat kegaduhan kota.
Saat adanya kerusuhan, aparat penegak hukum bertindak lakukan pengamanan dari kepolisian serta bala bantuan juga dari elemen TNI saat kondisi negara dalam kondisi super darurat. (*)