Tak Kuat Nanjak Truk Mogok di Tanjakan Kilo 5
Kontan peristiwa ini membuat arus lalu lintas dari arah Karang Joang dan Hotel Platinum macet padat merayap
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Beberapa hari lalu, belum ada seminggu, arus lalu-lintas di kawasan kilometer lima yang mengarah ke Karang Joang, Kota Balikpapan, diselimuti rasa nestapa, terjadi tabrakan beruntun.
Kali ini pun, ada lagi kecelakaan di jalur serupa, pas tanjakan tajam masuk Jalan Soekarno Hatta. Hal ini berdasar pengamatan Tribunkaltim.co sekitar pukul 10.00 Wita pada Sabtu (10/3/2018).
Baca: Manakah yang Paling Bergizi Buah Naga Merah, Kuning atau Putih? Simak Ulasannya
Ada sebuah truk pengangkut batang kayu, mogok berhenti di tengah jalur tanjakan. Kontan peristiwa ini membuat arus lalu lintas dari arah Karang Joang dan Hotel Platinum macet padat merayap.
Lebih dari dua orang polisi berompi hijau terjun di lapangan kejadian, mengatur arus lalu lintas yang macet.
Seorang warga, Frans Jerry Rumende, menyaksikan, truk bermuatan penuh. Saat lakukan tancap gas, truk kesulitan naik di jalur tanjak, pas lampu lalu lintas menyala hijau.
Baca: Ini Loh Profil Lechia Gdansk, Klub Barunya Egy Maulana di Eropa
"Kejadian sejak pagi sekali. Truk bawa barang banyak. Tiba-tiba truk gak kuat naik. Untung tidak ada orang yang celaka," kata pria bertubuh kurus ini, yang bekerja sebagai security di Balikpapan Baru.
Dia ungkapkan, selama truk tersebut mogok, tidak ada satu pun pengendara sepeda motor atau kendaraan roda empat lainnya terkena dampak truk mogok mendadak.
"Untungnya bagian ban bisa langsung diganjal kayu, tidak meluncur lagi ke bawah atau kena lainnya. Antisiasinya sigap, masih bisa diamankan," ujar Frans.
Baca: Tengah Malam, Polisi Didatangi Puluhan Anggota Paguyuban dan Ormas, Ada Apa?
Mobil truk besar tersebut berwarna putih dengan plat nomor polisi L 8266 UB warna kuning. Bagian bak truk ditutupi dengan terpal biru dan orange.
Sebagai antisipasinya, langkah evakuasinya, isi muatan truk tersebut dikurangi. Hal ini disampaikan, Sulistiyono sang kondektur truk tersebut.
"Kelebihan muatan. Kami kurangi dahulu supaya tidak terbebani. Bagian tarikan gas rusak. Onderdil As juga rusak. Ya namanya bencana tak diduga," katanya.