Polisi Dalami Penikaman Jamaah Salat Subuh oleh Seorang Perempuan, Warga Menyebutnya Gila
Kejadian bermula saat menjelang salat subuh. Saat itu, sebelum azan subuh, pelaku sudah tampak berada di selasar masjid.
TRIBUNKALTIM.CO - Ustadz Abdul Rahman (50) ditusuk pisau oleh seorang perempuan.
Saat itu dia sedang salat subuh di Masjid Darul Muttaqin di Perumahan RT 05/06, Sawangan Lama, Sawangan, Kota Depok, Minggu (11/3/2018).
Akibat ditikam oleh seorang perempuan yang dikenal warga menderita sakit jiwa atau kurang waras itu, Abdul Rachman kesakitan.
Dia mengalami luka tusuk di kuping kiri dan langsung dilarikan warga ke RSUD Depok.
Sedangkan pelaku, yakni Vi (28), dibekuk warga dan sempat diinterogasi sebelum diamankan petugas Polsek Sawangan.
Dilansir dari Warta Kota, Kapolsek Sawangan Kompol Suwardji menuturkan, saat ini pelaku yang diduga menderita sakit jiwa sudah diamankan pihaknya dan diserahkan ke Polresta Depok.
Menurutnya, dari keterangan warga sekitar, kejadian bermula saat menjelang salat subuh.
Saat itu, sebelum azan subuh, pelaku sudah tampak berada di selasar masjid.
"Saat salat subuh berjemaah baru mulai, pelaku tiba-tiba mengeluarkan pisau dan langsung menusukkan ke arah Ustaz Abdul
Rahman. Saat itu korban berada di deretan belakang," ungkap Suwardji, Minggu.
Menurutnya, pisau sempat menancap di bagian belakang kuping Abdul Rahman, sebelum dilepas sendiri oleh korban.
"Pelaku yang dikenal warga sebagai orang sakit jiwa langsung ditangkap warga," kata Suwardji.
Ia mengatakan, Vi adalah warga sekitar yang dikenal kurang waras atau memiliki sakit jiwa.
"Meski kurang waras karena sering menyanyi dan menari sendiri, penampilan pelaku layaknya perempuan biasa atau orang waras," papar Suwardji.
Saat ini, kata dia, pihaknya bersama Polresta Depok masih mendalami kasus ini.
Ancaman ustadz
Pekan sebelumnya, Komandan Kodim (Dandim) 0508/Depok Letkol Inf Iskandarmanto mengaku cukup geram terkait adanya surat ancaman yang dikirim dari orang tak bertanggung jawab yang akan membunuh 10 ustaz dan tokoh agama di Depok.
Menurut Iskandarmanto, surat kaleng yang pengirimnya tidak jelas itu hanya bertujuan untuk membuat resah masyarakat.
"Karenanya saya minta masyarakat tidak usah resah. Serahkan semuanya kepada TNI dan Polri, dan ini sudah kami tangani," kata
Iskandarmanto, melalui pesan aplikasi smartphone, Minggu (4/3/2018).
"Danramil dan babinsa kami sudah bergerak ke lokasi," katanya.
Walau hanya surat kaleng, Dandim mengaku tak menganggap remeh informasi ancaman dalam surat tersebut.
Dia mengku telah memerintahkan seluruh anggota TNI untuk semakin meningkatkan intensitas keamanan di wilayah teritorialnya.
Bahkan kata dia TNI dan Polri sebenarnya sudah mengantisipasi hal seperti ancaman surat tersebut.
Dengan melakukan kegiatan anjangsana, melakukan komunikasi sosiak ke pondok pesantren, ulama, tokoh agama serta tokoh masyarakat di Depok.
"Bahkan kunjungan pun intensitasnya semakin kita tingkatkan," kata Dandim.
Untuk itu Dandim, terkait surat ancaman tersebut, Iskandarmanto meminta masyarakat tidak usah terlalu khawatir yang berlebihan meskit tetap waspada.
Sebab kata dia pihak Polresta Depok sedang mendalami kasus ini untuk menemukan pihak yang telah membuatnya.
"Jadi masyarakat tidak usah terlalu khawatir terhadap hal tersebut dan harus tetap tenang. Saya pastikan, Insya Allah Depok tetap aman," katanya.
[Budi Sam Law Malau]