Edisi Cetak Tribun Kaltim
Guest House Menjamur, Ini Kata Kepala Disporabudpar Balikpapan
Keberadaan guest house yang muncul belakangan ini bisa dibilang langkah positif, terutama dalam menunjang kepariwisataan Balikpapan.
Penulis: tribunkaltim |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Budi Susilo, Rafan A Dwinanto, dan Nevrianto HP
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Munculnya Guest House dan perhotelan non bintang di Kota Balikpapan merupakan langkah yang maju dalam menopang kemajuan dunia parwisata kota dan turut mendukung suksesnya mewujudkan Balikpapan sebagai kota PIKP (Pertemuan, Instentif, Konvensi, dan Pameran).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Balikpapan, Oemy Facesly, kepada Tribun pada Kamis (15/3/2018).
Ia menjelaskan, keberadaan guest house yang muncul belakangan ini bisa dibilang langkah positif, terutama dalam menunjang kepariwisataan Balikpapan dan penyerapan tenaga kerja.
Baca: Murah dan Bisa Bayar Harian, Keberadaan Guest House Ancam Bisnis Perhotelan?
"Kita berusaha untuk jadi kota PIKP. Ada guest house, ya tentu saja bagus, pasarnya jadi bisa beragam. Ada yang mau pilih hotel tersedia, mau pilih guest house juga ada, jadi konsumen bisa milih sesuai selera," katanya.
Kadang, berdasarkan pengalaman yang pernah dialami Kota Balikpapan, ada event bertaraf nasional dan internasional.
Kadang ada hotel yang tidak siap menampung tamu karena kamar sudah terisi penuh. Sebagai antisipasinya, guest house menopang, menampung konsumen yang belum digarap hotel.
"Konsumen juga bisa mencari selera yang disukai seperti apa penginapan yang pas. Mungkin ada konsumen yang mau cari sisi harganya yang terjangkau, pastinya tempat penginapan guest house pilihannya," ujar Oemy.
Baca: Hasil MotoGP Qatar, Pecundangi Pebalap Muda dan Naik Podium, Begini Komentar Valentino Rossi
Secara pergerakan guest house di Balikpapan, dia pun mendapat laporan.
Banyak yang mengeluh mengalami penurunan pendapatan karena beragam alasan seperti halnya situasi dan kondisi ekonomi daerah dan nasional yang dianggap sedang melemah.
Karena itu, kini Dinas Pariwisata sedang berupaya mendorong kemajuan wisata di Balikpapan supaya banyak masyarakat luar Balikpapan datang berkunjung.
Saat banyak kunjungan dipastikan akan mencari tempat penginapan.
Baca: Vladimir Putin Menang Lagi, Jadi Presiden Rusia untuk Masa Jabatan Ke-4 hingga 6 Tahun Mendatang
Langkah dalam waktu dekat ini, Dinas Pariwisata nanti akan ciptakan destinasi baru yang menarik seperti rumah warna-warni di Kampung Baru, Kota Tua di Kampung Baru, dan menggelar event-event bertaraf nasional.
Sementara lokasi wisata yang sudah ada, tetap selalu dimaksimalkan.
Saat ditanya mengenai harga pasar yang berlaku di tengah persaingan yang semakin sengit di antara tempat penginapan, Omey enggan menanggapi secara mendalam.
Baca: Marcus/Kevin Juara di All England, Lengkapi Rekor Kemenangan di 3 Turnamen Tahun 2018
Pastinya, soal harga yang diterapkan tempat penginapan semua diserahkan ke masing-masing hotel dan guest house, pemerintah kota tidak menentukan harga dasar.
"Kami hanya bisa mengimbau saja, sesama pesaing lakukan bisnis yang bijak, yang etis, tidak usah saling menjelekkan. Mari sama-sama saling mengisi," tegasnya.
Sementara itu, di Samarinda, sampai dengan 2017, Dinas Pariwisata (Dispar) Samarinda telah menerbitkan 56 rekomendasi pendirian guest house, mes, dan kost.
Khusus untuk guest house, Dispar mengeluarkan sekitar 19 rekomendasi.
"Data yang lebih akurat ada di Badan Perizinan. Sedangkan rekomendasi yang benar-benar untuk guest house itu kita ada keluarkan 19," kata Kepala Dispar Samarinda, HM Faisal, Kamis (15/3/2018).
Faisal mengakui, perlu pengawasan ekstra untuk bisnis di sektor akomodasi ini.
Menurut Faisal, ada kost yang menjadi penginapan, dan ada pula guest house yang memiliki sangat banyak kamar.
"Memang perlu pengawasan yang lebih ketat soal ini. Nah, pelan-pelan sudah banyak juga guest house yang berubah jadi hotel," ungkap Faisal.
Maraknya bisnis akomodasi di Kota Tepian juga turut mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) di sektor ini. Faisal menyebut, terjadi peningkatan sekitar 101 persen.
Baca: Puasa Senin Kamis di Bulan Rajab, Ini Hukum dan Niatnya
"Sudah mencapai target. 2017 lalu, PAD dari sektor akomodasi ini sekitar Rp 25,7 miliar," ungkap Faisal.
Faisal meyakini, bisnis akomodasi seperti hotel, guest house di Kota Tepian masih memiliki prospek cerah.
"Prospeknya makin bagus seiring dengan kondisi perekonomian kota yang juga semakin bagus," tuturnya. (*)