Minta Izin, Muslimin Segera Temui Syaharie Jaang
Adapun 5 nama tersebut, yakni Hermanto, Muslimin, Saefuddin Zuhri, Fatimah Asyari, dan Dayang Donna Faroek.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Kaltim telah menetapkan 5 nama calon pengganti almarhum Nusyirwan Ismail sebagai Wakil Walikota Samarinda yang akan akan dibawa ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta.
Adapun 5 nama tersebut, yakni Hermanto, Muslimin, Saefuddin Zuhri, Fatimah Asyari, dan Dayang Donna Faroek.
Dua dari nama-nama tersebut, yakni Hermanto dan Muslimin tercatat masih aktif sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Samarinda.
Dua nama, yakni Saefuddin Zuhri dan Fatimah Asyari merupakan politisi dari Partai NasDem.
Hermanto menjabat sebagai Asisten I Setkot Samarinda dan Muslimin sebagai Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Samarinda.
Baca: Ditanya Kader Demokrat Jadi Cawawali Samarinda, Viktor Sebut Belum Ketemu Syaharie Jaang
Hermanto, kepada Tribunkaltim.co, Selasa (27/3/2018) mengaku tak gentar berhadapan dengan politisi, baik di DPP Partai NasDem ataupun jika masuk nominasi untuk dipilih oleh DPRD Kota Samarinda nantinya.
Pengalaman 40 tahun di birokrasi menurutnya menjadi modal besar untuk bersaing dengan kandidat lainnya.
Ditambah lagi, dirinya juga pernah terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota DPRD beberapa waktu lalu.
Dia juga mengaku tak melakukan persiapan khusus ketika akan berhadapan dengan para petinggi Partai Nasdem di Jakarta.
Baca: Borneo FC Pecat Iwan Setiawan, Ini Harapan Pusamanita
"Bagi saya ya sama saja, bersaing dengan birokrat atau politisi. Semuanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing," ujar pria yang akan memasuki masa pensiun sebagai ASN bulan April yang akan datang.
Terkait apakah ada rencana menjadi kader NasDem setelah pensiun, Hermanto menyebut bahwa pertanyaan itu juga dilontarkan kepadanya saat diwawancarai oleh Tim Penjaringan Wakil Walikota Samarinda Partai Nasdem.
Hermanto menuturkan, untuk saat ini, karena masih berstatus ASN aktif, sangat tidak pas untuk dirinya memberikan keputusan.