Liga Indonesia

6 Fakta Menarik Jelang Derby Mahakam Mitra Kukar Vs Borneo FC, Kaya Nilai Historis!

Ini merupakan laga derby yang mempertemukan dua klub Kaltim, Borneo FC Samarinda dan Mitra Kukar Tenggarong.

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto | Editor: Syaiful Syafar
Grafis TribunKaltim.co/Arief Zulkifli
Mitra Kukar Vs Borneo FC 

Laporan wartawan TribunKaltim.co, Cornel Dimas

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Laga bertajuk Derby Mahakam antara Mitra Kukar melawan Borneo FC bakal tersaji di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (2/4/2018) pukul 16.30 Wita.

Ini merupakan laga derby yang mempertemukan dua klub Kaltim, Borneo FC Samarinda dan Mitra Kukar Tenggarong.

Aroma gengsi tentu mewarnai duel dua kota yang dialiri Sungai Mahakam.

Jelang partai derby, kedua tim menyimpan beberapa fakta unik musim ini.

Berikut kami rangkum lima fakta unik pertemuan Borneo FC dan Mitra Kukar musim ini.

1. Kompak Tuai Hasil Seri di Laga Perdana

Kedua tim mengawali laga perdana Liga 1 2018 dengan raihan satu poin.

Mitra Kukar berhasil menahan imbang tuan rumah Arema FC dengan skor 2-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (24/3/2018).

Gelandang Arema FC, Dendi Santoso berebut bola dengan striker Mitra Kukar, Fernando Rodriguez dalam laga perdana Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (24/3/2018).


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mitra Kukar Lupakan Tren Buruk Kontra Borneo FC, http://www.tribunnews.com/superskor/2018/03/31/mitra-kukar-lupakan-tren-buruk-kontra-borneo-fc.
Penulis: Reynas Abdila
Gelandang Arema FC, Dendi Santoso berebut bola dengan striker Mitra Kukar, Fernando Rodriguez dalam laga perdana Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (24/3/2018). (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Naga Mekes tertinggal lebih dulu di babak pertama lewat dua gol tendangan bebas Balsa Bozovic dan Syaiful Indra Cahya.

Di babak kedua Mitra Kukar membalas lewat dua gol tandukan striker asal Spanyol, Fernando Rodriguez Ortega.

Pemain Borneo FC Lerby Eliandri (kiri) berebut bola dengan pemain Sriwijaya FC Marckho Sandi Merauje pada pertandingan Liga 1 di Stadion Segiri Samarinda, Minggu (25/3/2018)
Pemain Borneo FC Lerby Eliandri (kiri) berebut bola dengan pemain Sriwijaya FC Marckho Sandi Merauje pada pertandingan Liga 1 di Stadion Segiri Samarinda, Minggu (25/3/2018). (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Sementara itu, Borneo FC juga mendapatkan satu poin di laga perdana Liga 1 2018.

Pesut Etam ditahan imbang Sriwijaya FC dengan skor kacamata 0-0 di stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (25/3/2018).

2. Duel Pelatih Asing

Laga Derby Mahakam bakal dimeriahkan duel pelatih asing.

Mitra Kukar musim ini menggunakan jasa entrenador Spanyol, Rafael Berges Marin.

Pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges Marin memberikan instruksi kepada anak asuhnya pada sesi latihan di  stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (20/3/2018).
Rafael Berges Marin. (TribunKaltim.co/Cornel Dimas)

Ini merupakan petualangan pertama bagi Rafael di Asia.

Sebelumnya, pelatih berkepala plontos lebih banyak melatih klub-klub lokal Spanyol, seperti UD Logroñés, Real Jaén, Cordoba, Pozoblanco, Linares, dan Almeria B.

Racikan strategi Rafael bakal berhadapan dengan strategi kolektif ala Eropa Timur yang diusung pelatih Borneo FC, Dejan Antonic.

3. Debut Dejan Antonic 

Laga melawan Mitra Kukar jadi debut pelatih Dejan Antonic di Borneo FC.

Borneo FC baru saja mengamankan jasa pelatih asal Serbia itu pada Rabu (28/3/2018).

Dejan menggantikan posisi Iwan Setiawan yang dipecat dari kursi kepelatihan Pesut Etam akibat terlibat friksi dengan suporter Pusamania.

Pelatih Borneo FC, Dejan Antonic.
Pelatih Borneo FC, Dejan Antonic. (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Berbeda dengan pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges Marin yang batu pertama kali berkarir di Indonesia, Dejan justru sudah malang melintang di kompetisi teratas Indonesia.

Pelatih berusia 49 tahun ini terkahir kali melatih di Indonesia bersama Persib Bandung di TSC 2016.

Sebelumnya ia juga pernah melatih Arema Indonesia, Pro Duta, dan Pelita Bandung Raya. Bahkan pelatih yang mengantongi lisensi UEFA Pro ini juga pernah membawa Singo Edan melaju ke perempat final AFC Cup 2012.

Selain di Indonesia, Dejan banyak berkarir di Hongkong, ia juga pernah menjadi pelatih timnas Hongkong.

Dua tahun belakangan, Dejan melatih klub asal Hongkong, yaitu South China dan Hongkong Ranger.

4. Adu Tajam Gelandang Kelas Dunia Eks Premier League

Baik Mitra Kukar maupun Borneo FC musim ini sama-sama memiliki pemain baru berkelas.

Uniknya pemain anyar yang didatangkan ini sama-sama bermain di posisi gelandang.

Mitra Kukar memiliki Danny Sean Guthrie, gelandang berkebangsaan Inggris. Sedangkan Borneo FC diperkuat Julien Faubert asal Perancis.

Bahkan kedua gelandang ini sama-sama pernah merumput di Premier League Liga Inggris.

Danny Guthrie berlatih bersama Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (19/3/2018).
Danny Guthrie. (TribunKaltim.co/Cornel Dimas)

Guthrie sempat berkostum Liverpool, Newcastel United, hingga Blackburn Rovers.

Di kasta tertinggi Liga Inggris itu, Guthrie tercatat memainkan 103 laga dengan torehan 4 gol dan 5 assist.

Sedangkan Julien Faubert yang lebih familiar sebagai eks pemain Real Madrid, juga pernah berkarir di Premier League bersama West Ham United sejak musim 2007/2008 hingga 2011/2012.

Gelandang Borneo FC, Julien Faubert.
Gelandang Borneo FC, Julien Faubert. (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Pemain yang dijuluki Toretto ini mencatatkan 69 penampilan, 5 assist dan satu gol di Premier League.

Keduanya bakal saling mengakuisisi lini tengah pada duel Mitra Kukar kontra Borneo FC di Stadion Aji Imbut Tenggarong, Kutai Kartanegara.

5. Reuni Para Mantan

Laga Derby Mahakam kali ini bakal menjadi reuni para mantan Mitra Kukar yang ada di Borneo FC.

Musim ini Pesut Etam diperkuat tiga pemain eks Naga Mekes, yaitu Marlon da Silva, Diego Michiels dan Mahadirga Lasut.

Nama pertama merupakan salah satu striker sukses saag memperkuat Mitra Kukar.

Marlon punya pengalaman manis di Stadion Aji Imbut saat masih membela Mitra Kukar pada ISC 2016 lalu.

Marlon da Silva saat masih membela Mitra Kukar.
Marlon da Silva saat masih membela Mitra Kukar. (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Di stadion itu pula, nama Marlon melambung sebagai salah satu predator.

Saat masih berbaju Mitra Kukar, Marlon sukses menjadi top skor tim dengan koleksi 16 gol.

Diego Michiels.
Diego Michiels. (Instagram/@_diegomichiels24)

Selain itu ada nama Diego Michiels yang sempat berbaju Mitra Kukar musim 2013/2014.

Pemain naturalisasi ini justru menjadi kapten Borneo FC di Liga 1 2018.

Terakhir, nama Mahadirga Lasut yang jiga pernah bermain bersama Mitra Kukar.

Gelandang berusia 29 tahun itu lebih dulu gabung ke Mitra Kukar ketimbang dua nama di atas, yaitu pada musim 2011/2012.

Mahadirga Lasut.
Mahadirga Lasut. (SUPER BALL/FERI SETIAWAN)

Dari tiga nama di atas, hanya Marlon yang kemungkinan besar absen.

Marlon masih mengalami cedera otot betis. Sedangkan Diego dan Dirga Lasut dalam kondisi fit untuk Derby Mahakam.

6. Punya Maskot Simbol Sungai Mahakam

Derby Mahakam, sesuai dengan namanya, kedua tim juga memiliki maskot tim yang erat kaitannya dengan Sungai Mahakam di Provinsi Kalimantan Timur.

Mitra Kukar memiliki maskot bernama Busu Naga.

Maskot Mitra Kukar, Busu Naga.
Maskot Mitra Kukar, Busu Naga. (TribunKaltim.co/Cornel Dimas)

Naga berwarna hijau dengan dua tanduk kuning di kepala menjadi ciri khas dari Busu Naga yang kerap tampil mendampingi tim memasuki lapangan Stadion Aji Imbut.

Busu Naga diambil dari Naga yang merupakan hewan legenda dalam mitologi Kerajaan Kutai.

Naga tersebut yang sampai saat ini diniscayai masyarakat Kutai hidup di perairan Sungai Mahakam.

Sementara itu, Borneo FC juga tak mau kalah dengan mengandalkan maskot khas Sungai Mahakam.

Maskot tersebut diberi nama Orca.

Maskot Borneo FC, Orca.
Maskot Borneo FC, Orca. (TribunKaltim.co/Cornel Dimas)

Orca merupakan boneka Pesut berwarna abu-abu dengan ciri khasnya mengenakan baju Borneo FC bernomor punggung 94, nomor ini diambil dari tahun kelahiran Pusamania tahun 1994.

Nama Orca diambil dari nama latin Pesut yaitu Orcaella brevirostris.

Pesut merupakan spesies mamalia air yang mendiami Sungai Mahakam. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved