Tragedi Tumpahan Minyak di Balikpapan
Pipa Bawah Airnya Putus, Kilang Pertamina Turun Produksi, Begini Antisipasinya
General Manager Pertamina RU 5, Togar MP menjelaskan, di fasilitas pengilangan itu, terdapat dua skema pengolahan minyak.
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Putusnya pipa minyak bawah laut milik Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan, yang menghubungkan terminal Lawe-lawe ke fasilitas pengilangan unit 5, ikut berdampak menurunya produksi kilang itu.
General Manager Pertamina RU 5, Togar MP menjelaskan, di fasilitas pengilangan itu, terdapat dua skema pengolahan minyak, primary/utama dan sekunder.
Togar mengakui, akibat kejadian ini, suplai utama mengalami penurunan sebesar 50 persen, sementara suplai sekunder masih mampu produksi 70 persen.
Baca: 18 Fakta yang Baru Terungkap Terkait Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan, Nomor 17 di Luar Prediksi
Diketahui kilang ini mampu memproduksi 260 ribu barrel minyak olahan per hari.
"Dengan adanya (putusnya pipa) ini, kami akses produksi menggunakan cadangan (minyak) di tanki,"ujar Togar saat konferensi pers di Polda Kaltim (4/4/2018).
Mengetahui adanya penurunan produksi ini, pihaknya langsung ambil langkah antisipasi guna menjaga produksi minyak kedepan.
"Hal ini sudah direncanakan, sandar kapal tanker untuk operasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Baca: Dejan Tak Akan Pindahkan Ban Kapten dari Lengan Diego
Togar tak menyebut sampai kapan proses perbaikan dan suplai itu berlangsung.
Termasuk berapa barrel minyak yang akan dipasok lewat kapal tanker itu.
"Barrel saya lupa, demikian kami tetap pertahankan operasi untuk menunaikan tanggung jawab suplai BBM,"ujarnya.
Baca: Faisal Desak Pemkot Beli Bak Sampah untuk Warga Pesisir
Dari info yang dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, kilang Balikpapan menyuplai sekitar 26 persen kebutuhan BBM Indonesia, dan termasuk kilang terbesar kedua setelah kilang Cilacap.
Fasilitas pengilangan ini, direncanakan akan ditingkatkan produksinya menjadi 360 ribu barrel/hari, lewat program refinery development masterplan program. (*)