MotoGP
Uccio, Sahabat Valentino Rossi Baper, Usir Sekaligus Tolak Permintaan Maaf Marquez! Begini Sosoknya
Alessio Salucci atau lebih dikenal dengan panggilan Uccio, tampak begitu geram dengan aksi agresif Marquez yang menyebabkan Rossi terjatuh
TRIBUNKALTIM.CO - Alessio Salucci atau lebih dikenal dengan panggilan Uccio, tampak begitu geram dengan aksi agresif Marquez yang menyebabkan Rossi terjatuh dan tercecer ke posisi 19 di GP Argentina, Senin (9/4/2018) dini hari.
Uccio yang merupakan sahabat sejak kecil Valentino Rossi tampak baper (bawa perasaan) dan begitu emosi serta tidak suka dengan kedatangan Marc Marquez ke paddock Yamaha untuk meminta maaf.
Sebelumnya Marquez terlibat insiden dengan Valentino Rossi saat memaksa melakukan overtaking meski celah begitu sempit hingga bersenggolan dengan The Doctor.
Akibat ambisi 'nekat' yang dilakukan Marquez hingga menyenggol motor Rossi, mengakibatkan pebalap bernomor 46 tersebut terpaksa kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari motor.
Tampak dalam video, Rossi mengangkat kedua tangannya seolah menyatakan penuh kekecewaan terhadap aksi agresif Marquez.
Marquez yang berhasil mendahului The Dostor pun sempat melihat ke arah Rossi dengan mengangkat tangan seolah meminta maaf.
Meski telah terjatuh, Rossi tetap melanjutkan balapan dengan bersusah payah mengangkat motornya dan kembali ke lintasan balap.
Valentino Rossi harus rela mengakhiri balapan di GP Argentina di posisi ke-19.
Sementara Marquez yang berhasil finish di posisi ke-5 terpaksa mendapatkan hukuman penalti 30 detik dan membuatnya berada di posisi ke-18.
Setelah balapan selesai, drama perseteruan Valentino Rossi dan Marc Marquez belum berakhir.
Ketika semua pebalap kembali ke paddock masing-masing, The Baby Alien julukan Marquez beranjak dari garasi Honda menuju paddock Yamaha.
- Uccio tolak permintaan maaf Marquez
Ditemani dua orang kru, Marquez mendatangi paddock Yamaha dengan niatan untuk meminta maaf langsung kepada Valentino Rossi.
Namun, usaha Marquez menemui Rossi untuk minta maaf gagal, lantaran dicegah oleh Alessio "Uccio" Salucci, sahabat baik Valentino Rossi yang juga berada di dalam paddock.
Uccio menghadang Marquez dan sempat terlibat argumen hingga akhirnya Marquez pergi meninggalkan paddock Yamaha dengan tangan hampa.
Saat itu Uccio menjelaskan ke Marquez jika kedatangannya untuk meminta maaf bukanlah waktu yang tepat, lantaran Rossi sedang dalam kondisi masih marah.
Sebagai seorang sahabat karib sekaligus tangan kanan Rossi, Uccio tentu saja mengenal baik Vale dan mengatakan kepada Marquez untuk meninggalkan paddock Yamaha.
"Berani-beraninya kamu datang ke sini, ke garasi yamaha," ujar Uccio dengan nada emosi.
"Jangan pernah datang lagi ke sini (paddock Yamaha)," kata Uccio ketus mengusir Marquez.
- Sahabat sekaligus tangan kanan Rossi
Alessio Salucci dikenal sebagai sahabat karib Valentino Rossi menjak masi anak-anak, tepatnya ketika mereka masih berusia 4 tahun.
"saya dan Rossi merupakan sahabat sejati. Persahabatan kami telah dimulai sejak kami masih bocah saat berusia 4 tahun," ujar Uccio dikutip dari Motorsport.
Sejak awal berkawan, Uccio terus menjadi sahabat terbaik dan tak terpisahkan dari Rossi.

Tak hanya sebagai seorang sahabat karib, Uccio juga menjadi tangan kanan The Doctor.
Uccio diberikan kepercayaan untuk menempati jabatan sebagai direktur tim balap milik Valentino Rossi yakni VR46 Riders Academy dan Sky Racing Team VR46.
Tim balap di kelas Moto2 dan Moto3 tersebut dibentuk dan di bawah naungan langsung oleh Valentino Rossi.
Uccio selaku direktur betugas sebagai motivator dan mengarahkan para pebalap muda yang tergabung di naungan Sky Racing Team VR46.

Sebagai seorang sahabat dalam kesempatan wawancara, Uccio menyebutkan jika Rossi tak sekadar pebalap handal, namun juga seorang juara yang hebat.
"Ketika saya masih berusia 15 tahun, Rossi sudah mulai tampil di ajang kejuaraan dunia. Saat itu Rossi meraih posisi keempat di Jerez, Spanyol dan semenjak saat itu saya telah menyadari jika dunia balap motor merupakan passion dan dunia Rossi. Rossi mendapatkan gelar juara dunia perdananya saat berusia 18 tahun, dan kisah panjang mengenai persahabatan kami pun dimulai," ungkap Uccio.
Layaknya sebagai seorang sahabat, Uccio juga kerap menyampaikan segala unek-unek di dalam benaknya kepada Rossi.

"Persahabatan kami unik dan memberikan keuntungan satu sama lain. Saya bisa memberikan masukan kepada Rossi, selalu seperti itu. Ketika ia melakukan kesalahan di lintasan, atau sedang tidak tampil prima," kata Uccio.
Kisah suka dan duka selama menjalani persahabatan berpuluh tahun tentu saja silih berganti.
Menurut Uccio, masa tersulit yang dihadapi sahabatnya tersebut yakni pada musim 2015 lalu.
Musim tersebut tidak bisa mereka lupakan begitu saja.

"Saya merasa Rossi sangat terpukul. Saya selalu memberikannya motivasi untuk menerima kenyataan pahit yang membuatnya gagal meraih gelar juara dunia. Kejadian tersebut tidak perlu dibesar-besarkan dan kini saatnya untuk memenangkan perlombaan," beber Uccio.
Seperti yang diketahui, pada musim 2015 lalu, Valentino Rossi terlibat insiden dengan Marc Marquez yang menyebabkan Rossi dijatuhi hukuman penalti dan gagal meraih gelar juara dunia.
Kendati demikian, Ucci menyatakan jika Rossi masih berpeluang besar untuk meraih gelar juara dunianya.
"Saya takin peluang Rossi masih terbuka lebar. Waktunya masih panjang dan kini Rossi berkonsentrasi dan fokus pada tujuan tersebut," ujarnya.
(Tribunkaltim.co/ Kay)