Trinity, Bocah Korban Bom Oikumene yang Berjuang Sembuhkan Tangannya agar Bisa Sekolah
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengalami luka bakar akibat ledakan bom tersebut hampir di seluruh tubuhnya.
Penulis: Christoper Desmawangga |
"Kalau teman-teman di sekitar rumah ini sudah paham, kalau keluar dia agak malu, takut diolokin keloitan, dan adakalanya trauma masih ada, termasuk ke gereja, tapi dia tetap ke gereja," ungkapnya.
Masih Sarina menjelaskan, terkait biaya operasi dan perawatan Trinity, dia sangat berterima kasih masih banyak orang yang peduli dengan anaknya, terdapat sejummlah dermawan yang membantu biaya berobat anaknya itu.
Salah satunya pengusaha asal Palembang, warga Samarinda, serta warga China yang tinggal di Jakarta.
"Kita juga dibantu oleh pendeta yang ada di China, termasuk dokter di rumah sakit yang bantu kita selama di sana, termasuk translate bahasa," ungkapnya.
"Sekali operasi Rp 60 juta, itu belum dengan ongkos perjalanannya, makanya kami sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan kepada Trinity. Bulan delapan nanti kami berdua saja yang berangkat, karena biayanya sangat mahal," tutupnya. (*)