Ekskavator Mulai Bersihkan Lahan untuk Hotel, Warga Setempat Bereaksi dan Pasang Spanduk Komnas HAM

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Walau masih mendapat penolakan dari warga sekitar, PT Wijaya Utama Lestari (PT WUL) selaku investor tetap keukeuh membangun Hotel Primebiz tepat di lahan kosong seluas 3.360 meter persegi yang berada persis di samping Islamic Centre Samarinda, Jalan Slamet Riyadi.

Sebuah ekskavator telah diturunkan untuk membersihkan lahan yang akan dibangun hotel sejak, Jumat 18/5/2018) malam.

Total lahan yang sudah dibersihkan sudah hampir mencapai separuh dari luas lahan yang ada.

Beberapa titik trotoar yang ada di belakang Islamic Centre juga tampak rusak karena dilindas ekskavator.

Baca: Dobrak Tradisi Royal Wedding, Inilah Kue Pernikahan Harry-Meghan

Tindakan PT WUL ini langsung mendapat respon dari masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Islamic Centre dengan menggelar aksi di sekitar Islamic Centre, Sabtu (19/5/2018).

Sejumlah personel TNI dan Polri, juga tampak di lokasi aksi.

Dalam aksinya, warga memasang spanduk besar berisi penolakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Samarinda dan Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) di atas lahan yang sudah dibersihkan.

Di sepanjang pagar lahan, warga juga memasang kain putih berukuran panjang berisi tandatangan penolakan dari warga yang dikumpulkan beberapa waktu lalu. 

Baca: Pasca-Teror Bom, Begini Perlakuan Warga Lihat 2 Wanita Bercadar dan Pria Bercelana Cingkrang, Sedih!

Sekretaris Forum Masyarakat Peduli Islamic Centre, Joko Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya akan tetap akan konsisten menolak pembangunan hotel, yang sudah disuarakan sejak tahun 2012 lalu.