Opini
Desa Kaltim di Masa Depan
Masih banyak juga lahan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan atau usaha yang bernilai ekonomi tanpa perlu merusak hutan alam
OPINI
Desa Kaltim di Masa Depan
Oleh Saipul Rahman*

KALIMANTAN Timur mempunyai luas wilayah 127.346,92 km2 dan menjadikannya sebagai provinsi terluas keempat di Indonesia setelah Papua, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Luas tersebut setara dengan 6,7% dari luas negara Republik Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Potensi sumber daya alam besar dan jumlah penduduk sekitar 3,5 juta jiwa menjadi daya pengungkit yang luar biasa untuk meningkat perekonomian daerah.
Kondisi perekonomian Kalimantan Timur saat ini tercatat masih mengandalkan sumber daya alam sebagai pendorong. Hal ini untuk jangka panjang tentu saja tidak akan baik bagi perekonomian, karena sumber daya alam pada saatnya nanti akan habis.
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional November 2017 Oleh Bank Indonesia menunjukkan pada triwulan III 2017 ekonomi Kaltim tumbuh 3,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,6% (yoy). Perlambatan kinerja lapangan usaha pertambangan menjadi penyebab utama perlambatan ekonomi Kaltim triwulan III 2017.
Secara perlahan-lahan ketergantungan pada sumber daya ekstraktif tersebut perlu dikurangi. Pertumbuhan ekonomi yang terlalu bergantung pada sektor pertambangan perlu segera dialihkan pada sektor yang berkelanjutan seperti pertanian . Sektor pertanian ini juga berpeluang untuk mengatasi ketimpangan ekonomi yang terjadi karena dari sisi sosial dapat memberikan keadilan kepada segenap masyarakat di Kaltim.
Diperlukan upaya untuk mendorong perekonomian ramah terhadap lingkungan yang berkelanjutan, dengan memberdayakan masyarakat di tingkat desa menjadi mandiri dengan mengembangkan potensi yang ada pada daerah masing-masing.
Untuk dapat mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan tidak akan bisa dilepaskan dari pembangunan desa yang memiliki cakupan wilayah relatif lebih luas daripada wilayah perkotaan. Sebagai contoh Desa Merabu di Kabupaten Berau dengan luas sekitar 22 ribu hektar hanya dihuni oleh 57 kepala keluarga.
Sebagai bentuk upaya mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan maka perlu didorong pembangunan dari desa. Masyarakat desa relatif masih banyak mempunyai sumber mata pencaharian yang bergantung dengan sumber alam, seperti hutan, sungai dan lainnya. Masih banyak juga lahan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan atau usaha yang bernilai ekonomi tanpa perlu merusak hutan alam.