Libur Lebaran 2018

PKL Penuhi Badan Jalan Kawasan Kota Tua, Ini yang Diungkapkan Sandiaga Uno

Kota Tua yang terletak di perbatasan kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara menjadi salah satu destinasi wisata di Ibu Kota.

KOMPAS / AGUS SUSANTO
Taman Fatahillah di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, dipenuhi warga untuk melepas penat saat akhir pekan, Minggu (11/1/2015). Revitalisasi bangunan serta mengaktifkan kegiatan-kegiatan berbasis seni dan budaya hingga industri kreatif akan lebih menghidupkan kawasan Kota Tua. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kota Tua yang terletak di perbatasan kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara menjadi salah satu destinasi wisata di Ibu Kota.

Tak heran jika pada Lebaran hari pertama ini, Jumat (15/6/2018), Kota Tua dipenuhi warga yang hendak menghabiskan liburannya bersama keluarga dan kerabatnya.

Namun, pemandangan tak sedap terlihat di ruas jalan menuju Museum Fatahilah.

Dari tepi jalan keluar Stasiun Jakarta Kota hingga menuju Museum Fatahilah, para pedagang kaki lima ( PKL) memenuhi jalur pedestrian hingga bahu jalan.

Alhasil, pejalan kaki kesulitan melewati kawasan tersebut karena terhalang lapak para pedagang.

Tak hanya itu, para pengendara pun hanya dapat menggunakan sebagian badan jalan karena sebagian lainnya tertutup lapak pedagang.

Baca: Gelar Open House di Bogor, Ini Bedanya Acara Silaturahmi Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto

Berbagai macam pernak-pernik, baju, sandal, boneka, hingga makanan dijajakan di sana.

Para pengunjung pun tampak berkerumun di sekitar lapak para pedagang untuk membeli barang dagangannya.

Seorang pedagang cimol asal Brebes, Jawa Tengah bernama Basyir mengatkan, tak hanya pada saat Lebaran, di hari biasa pun para pedagang biasa menjajakan dagangannya di lokasi tersebut.

"Tapi bedanya Lebaran seperti ini pengunjungnya lebih ramai. Seperti malam ini pengunjungnya lebih banyak, penghasilan pun meningkat," kata dia, Jumat.

Menurutnya, kawasan tersebut dianggap lokasi paling strategis untuk berdagang.

"Saya belum pernah ditawari jualan di lokbin (Lokasi Binaan Taman Kota Intan) sih. Tapi katanya sepi, lebih ramai di sini," tuturnya.

Pedagang lain bernama Toni membenarkan hal tersebut. Pria asal Sumatera Utara yang berdagang sandal ini mengaku bersyukur karena mendapatkan lokasi strategis untuk berjualan.

"Ya biasanya jualan di sini. Ramai sih di sini, apalagi Lebaran begini. Yang jual sama yang beli jadi lebih rame," tuturnya.

Baca: Unik, Meriah, dan Syahdu! Inilah Deretan Foto Perayaan Idul Fitri di Berbagai Negara

Tempat Terlarang

Lokasi berjualan para PKL tersebut merupakan lokasi yang seharusnya steril.

Keberadaan para PKL liar ini pun pernah disebut sebagai penyebab sepinya Lokbin Taman Kota Intan yang dibangun Pemprov DKI untuk membuat Kota Tua bebas dari PKL.

Hal ini menjadi sorotan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Sandiaga berencana akan mengevaluasi pola penataan PKL Kota Tua agar tak mengokupasi jalus pedestrian, namun tak sepi pembeli juga seperti yang terjadi di Lokbin Kota Intan.

Sandi menyebut penataan ulang Lokbin Taman Kota Intan dilaksanakan setelah penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Insya Allah habis (penataan) Tanah Abang, Tanah Abang mungkin besok ya, habis itu di sini yang kami tata," ujar Sandi di Lokbin Taman Kota Intan, Rabu (20/12/2017).

Baca: 5 Hal yang Dilakukan saat Kamu Berusia 30 Tahun, Awas Jangan Sampai Menyesal Loh. . .

Sandi mengaku ingin "menghidupkan" Lokbin Taman Kota Intan yang sepi pengunjung.

Dengan penataan itu, ia berharap lokbin tersebut kembali ramai dan meningkatkan omzet para PKL Kota Tua yang berjualan di sana.

"Kami ingin ke depan lokasi ini 'hidup kembali'," kata dia.  (Kompas.com/Sherly Puspita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebaran, PKL "Menjamur" hingga Penuhi Badan Jalan Kawasan Kota Tua"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved